KOTA (RIAUPOS.CO) - Harga beras cenderung terus mengalami kenaikan. Kenaikan tidak hanya terjadi pada beras jenis premium saja. Beras kualitas merakyat juga ikutan naik menjelang akhir bulan ini.
Harga beras belida dari Rp12 ribu per kg telah naik menjadi Rp12,5 ribu per kg di awal pekan ini. Beras topi koki dari Rp12 ribu per kg naik jadi Rp12,5 per kg. Sedangkan beras mundam dari Rp14 ribu naik menjadi Rp14,5 ribu per kg. Sementara beras pandan wangi masih tinggi Rp15 ribu per kg dari harga normalnya Rp14 ribu per kg. Untuk beras ramos masih stabil yakni Rp11 ribu per kg.
Kenaikan harga keperluan utama itu terpantau Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru di pasar tradisional. Pihak DPP menilai kenaikan harga beras masih dalam batas kewajaran. “Kenaikannya masih normal,” ujar Kepala Bidang Perdagangan DPP Pekanbaru Rony Suprana kepada Riau Pos, Senin (29/10).
Sementara kenaikan harga beras itu telah dikeluhkan masyarakat Pekanbaru. Menurut masyarakat kenaikan harga beras telah berlangsung cukup lama. Namun tidak ada kepastian akan turun. “Kenaikam beras itu sudah lama. Misal beras pandan wangi normalnya kan Rp14 ribu per kg. Sudah dua bulan harganya tidak stabil jadi Rp15 ribu per kg” ujar Fitri warga Pekanbaru ini kemarin. Ia juga membandingkan pembelian beras bisa sampai 20 kilogram atau paling sedikit 10 kilogram.
“Hitung hitung saja. Kalau naiknya Rp500 per kilo. Nah kalau sampai 20 kilo sudah berapa uangnya. Jadi kondisi ini jangan dibiarkan. Pemerintah jangan hanya memantau tetapi mencari solusi kenaikan beras yang tak kunjung stabil,” ujarnya.(ilo)