PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dampak bencana kabut asap yang melanda Pekanbaru dan Riau umumnya dalam tiga bulan terakhir, memang sangat luar biasa, terutama di sektor bisnis. Hasil survey Bank Indonesia Perwakilan Riau di Pekanbaru menunjukkan, omset sektor bisnis terpuruk hingga mencapai 50 persen.
Demikian pernyataan Deputi Bank Indonesia (BI) Perwakilan Riau di Pekanbaru Iwan Mulawarman, kepada wartawan. ‘’Hasil survei BI menunjukkan penurunan sektor bisnis mencapai 50 persen sejak bencana kabut asap,’’ jelasnya.
Menurut Iwan, sektor bisnis transportasi menunjukkan penurunan yang cukup mencengangkan, yakni mencapai 50 persen. Bahkan katanya, akibat kabut asap, sektor transportasi udara di bandara Sultan Syarif Kasim II nyaris lumpuh total. ‘’Dari hasil survei, aktivitas di Bandara Sultan Syarif Kasim II selama September 2015 mengalami kerugian mencapai Rp200 miliar,’’ terangnya.
Lumpuhnya sektor transportasi udara menyebabkan penumpang beralih ke jalur angkutan darat. Selain sektor transportasi yang paling parah terkena dampak kabut asap, ada 6 sektor lainnya seperti pendidikan, kesehatan, perdagangan, perbankan, konstruksi dan perhotelan yang juga merosot.
Bisnis perhotelan menempati urutan kedua terparah setelah sektor transportasi. Tren penurunannya berkisar di level 20 sampai 40 persen. ‘’Dari 4.000 kamar hotel yang tersedia, hanya 1.200 kamar hotel yang terisi. Kerugian ditaksir mencapai Rp60 miliar setiap bulan sejak tiga bulan terakhir,’’ katanya.
Laporan: Nofra Saputra
Editor: Yudi Waldi