Kompensasi PLN Dipertanyakan

Pekanbaru | Senin, 30 September 2013 - 10:05 WIB

Laporan Agustiar dan JOKO SUSILO, Pekanbaru redaksi@riaupos.co

Pelayanan penerangan PLN terhadap masyarakat sampai saat ini masih terus mengecewakan. Pemadaman yang intens dilakukan PLN membuat masyarakat berpikir tentang profesional PLN. Kompensasi yang diharapkan diberikan PLN juga tidak kunjung terealisasi. Padahal dampak pemadaman listrik merugikan masyarakat, alat eletronik rumah tangga banyak rusak.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Katanya PLN akan memberikan kompensasi pemotongan tagihan listrik. Kemarin saya bayar tagihan petugas bilang tidak ada potongan, dan kata petugas mungkin berlaku Oktober 2013. Tak ada kompensasinya untuk kita dari PLN,’’ ujar Ainul Safwan, warga Kecamatan Sukajadi, kepada Riau Pos kemarin.

Terkait kompensasi tersebut dirinya telah mendapatkan informasi dari berbagai media. Tetapi ketika ditanya langsung saat dirinya membayar tagihan ke tempat pembayaran listrik PLN, Ainun tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan.

‘’Petugas pembayaran listrik PLN saja tidak mengetahui tentang kompensasi itu. Mungkin memang tidak ada,’’ tutur dia lagi.

Kompensasi PLN atas pelayanannya yang mengecewakan masyarakat tersebut pun menjadi tuntutan serius DPRD Kota Pekanbaru. Kondisi pemadaman listrik secara bergilir di Pekanbaru kian menjadi-jadi.

Menanggapi masalah ini Ketua Badan Legislasi DPRD Pekanbaru Zaidir Albaiza SH, mempertanyakn apakah ada kompensasi dari PLN berupa diskon potongan tagihan listrik.

‘’Soalnya masyarakat tidak terima dengan pemadaman ini, selain mengalami kerugian dengan kerusakan elektronik juga tagihan tiap bulan makin membengkak dari sebelumnya, maka PLN jangan seenaknya saja memadampak lampu. PLN harus memberikan kompensasi kepada pelanggannya,” tegas Zaidir, politisi PKB ini.

Pemadaman begilir menurut Zaidir telah berdampak terhadap pengusaha. ‘’Soalnya usaha masyarakat banyak yang tumpur oleh keadaan ini, seperti usaha loundry, jahit, pangkas dan lain-lain. Yang kita sesalkan selama ini PLN selalu memberi alasan klasik itu ke itu saja, seperti kurangnya debit air. Dari dulu PLN tidak ada solusi, itu bukti kinerja PLN tidak ada peningkatan sama sekali dalam memenuhi keperluan pasokan listrik Kota Pekanbaru ini,’’ tutup Zaidir.

Makin Parah

Zaidir juga menilai pemadaman listrik di Pekanbaru dinilai semakin parah. Kondisi pemadaman listrik secara bergilir kian menjadi-jadi, manajemen PLN dinilai sudah kebal dan tak memberikan solusi perbaikan.

Dari penyakit PLN ini, disebutkan Zaidir lagi banyak usaha masyarakat yang bergantung kepada listrik menjadi kacau dan tidak sedikit yang mengalami kerugian dan kerusakan alat.

Dicontohkannya, seperti usaha laundry, jahit, pangkas rambut dan salon, dan banyak lagi yang bergantung pada listrik mengeluh.

‘’Dari dulu PLN tidak ada solusi, itu bukti kinerja PLN tidak ada peningkatan sama sekali dalam memenuhi keperluan pasokan listrik Kota Pekanbaru ini,’’ ungkap Zaidir.

Meski begitu, Zaidir juga salut dengan masyarakat Pekanbaru yang cukup sabar menghadapi semua ini.

 ‘’Tapi kepada PLN, jangan pula kesabaran masyarakat dijadikan alat, sehingga tak memberikan layanan terbaik, atau jangan memancing-mancing kemarahan masyarakat untuk berbuat aksi dari layanan PLN yang buruk ini,’’ tuturnya.(rnl)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook