Riau Pos Online-Kota Pekanbaru kini semakin semrawut saja lalu lintasnya akibat sejumlah pedagang kaki lima (PKL) menggelar dagangannya di badan jalan dan kondisi ini tidak ditertibkan oleh Satpol PP Pekanbaru.
Kondisi terparah terdapat di badan jalan di jalur lambat di depan Pasar Pagi Arengka Pekanbaru, yang kini sudah diisi ratusan PKL dan akhirnya oplet tak bisa lagi masuk ke jalur lambat itu. Padahal semasa Wali Kota Pekanbaru dipimpin Drs Herman Abdullah beberapa tahun lalu, jalur lambat ini pernah dihidupkan. Tapi kini dimasa kepemimpinan Walikota Firdaus MT jalur lambat ini dibiarkan semrawut dan macet akibat diisi oleh PKL liar. Tak ada upaya petugas Satpol PP untuk mengusir PKL berjualan di daerah terlarang ini.
Kondisi seperti ini dikeluhkan ribuan masyarakat dan pengendara yang melintas setiap hari di depan Pasar Pagi Arengka Pekanbaru. Jalur lambat di depan Pasar Pagi Arengka Pekanbaru ini jika tak ditertibkan Pemko Pekanbaru dari PKL, nasibnya akan sama nantinya dengan Jalan H Agus Salim Pekanbaru. Jalan H Agus Salim Pekanbaru tahun 1994 masih bisa dilewati oplet. Tahun 1995 oplet mulai terjepit PKL di Jalan H Agus Salim. Dan akhirnya tahun 1996 Jalan H Agus Salim dikuasai PKL dan sulit lagi dikembalikan fungsinya sebagai Jalan H Agus Salim yang bisa dilewati dua arah.
Menurut warga yang sering melintas di Pasar Pagi Arengka Pekanbaru, Ujang kepada Riau Pos Online Senin (30/7) kondisi macet di depan Pasar Pagi Arengka sudah sangat parah. Terutama menjelang berbuka puasa. Sementara Jalan Adi Sucipto di simpang Pasar Pagi Arengka itu badan jalannya sempit dan perlu diperlebar. Kemacetan di pasar tumpah ini akibat pedagang menggelar dagangannya di badan jalan seperti menjual buah-buahan, sayuran, dan lain-lain.(azf)