LEBIH DEKAT DENGAN WARGA SIMPANG BARU

Resah karena Air Hujan Menggenangi Rumah

Pekanbaru | Selasa, 30 April 2013 - 11:35 WIB

Resah karena Air Hujan Menggenangi Rumah
Kompleks ruko Jalan Garuda Sakti RT 01 RW 09, Simpang Baru yang sebelumnya terdapat drainase di depannya telah tertutup. Kondisi ini menyebabkan warga sekitar protes. Foto: hendrawan/riau pos

PANAM (RP) - Sejak kehadiran kompleks ruko yang berada di Jalan Garuda Sakti, tepatnya Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan, masyarakat merasa resah. Suasana bebas genangan air saat hujan yang selama ini mereka rasakan, sirna. Pembangunan ruko sepanjang 53 pintu itu menutup habis aliran air di depannya yang menyebabkan sebagian rumah dan toko warga di dua kelurahan, Simpang Baru dan Labuh Baru merasakan dampaknya.

Suasana panas di Jalan Garuda Sakti RT 01 RW 09 Kelurahan Simpang Baru sudah terasa sejak Sabtu (27/4) sore. Warga mendesak pemilik ruko untuk segera kembali menggali parit yang kini tertimbun pasca pembangunan. Warga tidak tahan, karena tiap kali hujan, rumah dan pertokoan mereka yang berada di seberang komplek ruko baru iu selalu terendam. Penyebabnya satu, air yang turun dari Jalan Garuda Sakti arah Simpang Panam menyeberang ke pertokoan mereka dan mengarah ke pemukiman.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Di lokasi yang tak jauh dari pos polisi di pertigaan Jalan Air Hitam ini pada dua hari lalu itu, warga sudah siap-siap. Bahkan sebagian warga ada yang mengancam akan membakar ruko. Hari itu juga Lurah Simpang Baru Liswarti tergopoh-gopoh mengontak sang pengembang ruko yang diketahui bernama Sali Kendjono agar permasalahan ini ada pemecahannya. Pertemuan hari itu gagal, namun amarah warga masih bisa diredam atas janji yang diberikan sang lurah yang akan mempertemukan mereka dengan pengembang ruko keesokan harinya.  

Ahad (28/4) pagi Lurah Liswarti yang sudah menghadiri acara di kelurahan akhirnya duduk semeja dengan pengembang ruko Sali Kendjono, didampingi Sekretaris Camat Tampan Norpendike, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Simpang Baru Yasman, Ketua RT 01 yang menjadi korban Ahmad Siregar. Awalnya Lurah, Sekcam dan Ketua LPM mengajak Sali berjumpa di komplek pertokoan warga yang paling terkena dampaknya, namun Sali menolak dan memilih jumpa di salah satu dari puluhan rukonya yang sudah selesai dibangun.

Keengganan Sali berjumpa di tengah-tengah warga ini beralasan. Saat Riau Pos bertanya langsung ke warga yang beberapa berkumpul di depan sebuah kedai kelontong, terlihat sekali warga mudah tersulut emosi dan tidak sabar. Warga yang menjawab pertanyaan wartawan juga cepat bernada suara tinggi. Salah seorang di antaranya adalah H Mukhlis.

‘’Dulu di depan ini (depan ruko, red) ada parit. Kami masyarakat sama-sama membangun di sini bersama Babinsa atas sana (Kodim). Selama ini kami aman sentosa tidak pernah kena banjir sampai ada kompleks besar itu. Kami minta sederhana, kembalikan parit itu maka habis cerita,’’ ungkap Mukhlis yang merupakan salah seorang tokoh masyarakat setempat dengan nada tinggi.

Pernyataan Mukhlis ini mendapat dukungan warga yang juga hadir bersamanya siang itu. Terlihat sekali warga sudah tidak senang dengan banjir yang mereka derita. Menurut Ketua RT 01 Ahmad Siregar, karena banjir ini, ada pemilik toko mengungsi sampai satu hari. Hal ini juga dikeluhkan oleh pemilik bengkel juga masih berada di satu komplek.

Sementara itu Lurah Simpang Baru merasa puas dapat duduk bersama pemilik ruko dan perwakilan warga. Apalagi Lurah, Sekcam dan Ketua LPM berhasil mendesak pemilik ruko untuk  membuat komitmen hitam di atas putih agar mau menggali kembali parit yang tertutup di depan rukonya.

‘’Sejak Sabtu sudah saya hubungi. Kalau ini tidak cepat selesai masyarakat akan ribut, masyarakat ada yang sudah mau membakar ruko,’’ keluh Liswarti kepada Riau Pos, Ahad (28/4) pagi. Liswarti sempat cemas karena Sali sang pemilik ruko sempat hilang-hilang timbul saat janji jumpa pagi kemarin. ‘’Alhamdulillah dia sudah tandatangani komitmen. Besok Kadis PU dan jajaran terkait akan memantau rencana pembangunan parit ini,’’ kata Lurah. (h)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook