PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Berawal adanya penemuan 317 terompet dibuat dari sampul Alquran yang dijual di salah satu gerai Alfamart daerah Pekalongan, menjadi petunjuk untuk mewaspadai penjualan terompet di daerah lainnya. Pasalnya disinyalir bisa dimanfaatkan oknum tertentu untuk melecehkan kitab suci umat Islam.
Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Kota Pekanbaru Mulyadi Anwar mengatakan, ini merupakan petunjuk bahwa ada upaya oknum yang ingin melecehkan Al Quran dijadikan terompet.
"Kami berharap agar seluruh terompet yang dijual diperiksa terlebih dahulu dari mana terompet itu didatangkan dan diproduksi," ungkapnya kepada Riaupos.co, Selasa (29/12/2015).
Politisi PKS ini juga mengapresiasi kepolisian yang telah berhasil menggagalkan 317 terompet berbahan kertas sampul Alquran. Mulyadi berharap agar temuan ini ditindaklanjuti hingga tuntas dan menemukan siapa pelaku yang telah tega melecehkan kitab suci umat Islam tersebut.
"Kami berharap kasus ini diusut tuntas, bahkan produsen dan Alfamart sebagai penyalur harus ditindak tegas, agar ini menjadi pelajaran," harap Mulyadi.
Selain itu, Mulyadi meminta masyarakat untuk proaktif memantau di lapangan, bahkan jika terompet berbahan dasar Alquan tersebut ada di Kota Pekanbaru, masyarakat diminta segera melaporkan kepada pihak berwajib.
"Harapan kami semoga hal serupa tidak terjadi di Pekanbaru. Dalam hal ini, selain kewaspadaan perlu ditingkatkan masyarakat juga harus proaktif mengawasi di lapangan dan segera laporkan kepada pihak berwajib. Pasalnya kejadian di Jawa tersebut sudah penodaan agama dan jangan main-main dengan keberagaman, ini bisa jadi penodaan dan kesengajaan oknum-oknum terkait," tandasnya.
Laporan: Anju Mahendra
Editor: Yudi Waldi