PEKANBARU (RP) -  Rabu (28/12) siang, puluhan orang mendatangi Kantor Satpol PP Pekanbaru. Meski kedatangan berombongan, tidak terlihat diantara mereka melakukan orasi maupun tindakan protes.

Bahkan beberapa diantaranya terlihat bercengkrama dengan anggota Satpol PP di ruangannya.

Salah seorang dari mereka menyebutkan kalau mereka adalah pedagang yang berjualan di taman kota di belakang Perpustakaan Soeman Hs, Jalan Cut Nyak Dien. Saat ditanya alasan kedatangan ke Kantor Satpol PP, mereka hanya mengaku silaturahmi saja.

‘’Tidak ada masalah yang penting. Tak ada demo atau protes kami hanya silaturahmi. Kawan-kawan juga datang dengan baik-baik untuk sekadar mencari informasi saja,’’ terang Sumon, salah seorang pedagang kepada Riau Pos.

Kedatangan seratusan orang tersebut terang saja mengundang perhatian beberapa pegawai lainnya. Terlihat beberapa pegawai keluar untuk menyaksikan kondisi yang terjadi.

Beberapa orang yang datang dengan pakaian preman duduk-duduk di lokasi parkir yang ada di kantor tersebut.

Namun setelah mencari informasi, diketahui ternyata kedatangan tersebut merupakan imbas dari penertiban yang dilakukan Satpol PP, Selasa malam (27/12).

Meski tidak ada gerobak yang diangkat, namun tindakan tersebut dipertanyakan pedagang yang sudah berdagang sejak lama. Hanya saja, karena kepala Kantor Satpol PP Pekanbaru, Erwad tidak kunjung hadir mereka membubarkan diri.

Tidak hanya itu, mereka juga tidak pernah dipungut retribusi selama berdagang. Hanya dibebankan membayar uang sampah sebesar Rp1.000 per malam kepada oknum yang mereka sendiri tidak kenal.

‘’Mereka kami minta pulang saja karena pertanyaan mereka tidak berdasar. Lagi pula tindakan kemarin hanya untuk menertibkan mereka agar tidak menutupi jalan. Soal legal tidak mereka itu bukan bagian kami,’’ terang Erwad yang dihubungi melalui selulernya.(eko)