Ada Klaster Sekolah, Disdik Evaluasi PTM

Pekanbaru | Senin, 29 November 2021 - 09:05 WIB

Ada Klaster Sekolah, Disdik Evaluasi PTM
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik )Pekanbaru Ismardi Ilyas (ISTIMEWA)

BAGIKAN



BACA JUGA


PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Munculnya kasus penyebaran Covid-19 di salah satu Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) di Kota Pekanbaru memaksa Dinas Pendidikan (Disdik) Pekanbaru melakukan evaluasi terhadap penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Padahal sebelumnya, karena Pekanbaru sudah masuk  PPKM Level 1, Disdik sempat berencana mengusulkan penambahan durasi PTM.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik )Pekanbaru Ismardi Ilyas menyebutkan, hingga saat ini PTM terbatas di Kota Pekanbaru belum ada penambahan jam pertemuan.Durasi PTM terbatas saat ini hanya selama empat jam. Sekolah tidak diperkenankan melakukan penambahan durasi jam belajar tanpa adanya arahan dari Disdik.


Disebutkannya, pihaknya akan segera menggelar evaluasi bersama kepala sekolah dan pengawas yang selama ini mengelar PTM terbatas sebelum nantinya menambah durasi setelah adanya hasil evaluasi.

"Kami akan lakukan evaluasi terlebih dahulu PTM selama beberapa bulan ini, baru nanti kami bahas teknis penambahan durasi," kata Ismardi.

Lanjut Ismardi, dalam melakukan evaluasi ini, pihaknya juga akan meminta pertimbangan dari Satgas Penanganan Covid-19 di Kota Pekanbaru, terkait jadwal belajar sehari pun juga bertambah untuk dimaksimalkan.

Mereka pun bakal membahas teknis ini saat dalam rapat evaluasi. Satu bahasan yakni tambahan durasi belajar bila nantinya penambahan ini mendapat persetujuan dari Satgas. Ia berharap adanya penambahan durasi tentu membuat jadwal belajar lebih efektif.

"Kita bakal kordinasi dengan satgas, kita bakal tambah jadwal setelah adanya persetujuan dari tim Satgas," ulasnya.

Ismardi menegaskan bahwa penambahan durasi dan jadwal belajar ini baru dalam tahap wacana. Ia menyebut bahwa wacana durasi PTM terbatas bertambah seiring kelonggaran dalam PPKM level 1.

Peserta didik rencananya belajar setiap hari di sekolah. Namun tetap ada sejumlah pembatasan yakni 50 persen dari kapasitas sekolah..

Tak hanya itu, Ismardi juga menegaskan, kepada seluruh sekolah yang saat ini tengah menggelar PTM agar tetap memperketat protokol kesehatan saat PTM berlangsung guna mengantisipasi terjadinya klaster baru penyebaran Covid-19 dikawasan sekolah.

"Kejadian yang baru terjadi tersebut menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua termasuk pihak sekolah yang menyelenggarakan PTM, agar tidak mengabaikan protokol kesehatan. Karena sekalinya abai akan berakibat fatal bagi semua pihak. Karena hingga kini pemerintah terus berjuang untuk menekan penyebaran Covid-19 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat serta melakukan vaksinasi," katanya.

Sebelumnya diberitakan, klaster sekolah terjadi di salah satu Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) di Pekanbaru. Jumat (26/11) diketahui sebanyak 54  pelajar dinyatakan positif Covid-19. Kemudian, Sabtu (27/11) jumlah tersebut bertambah 59 orang, termasuk 10 guru. Sehingga, totalnya menjadi 113 orang. Mereka saat ini menjalani isolasi mandiri.(ayi/ali/yls)

Laporan TIM RIAU POS, Kota

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook