Laporan HENDRAWAN, Marpoyan Damai hendrawan@riaupos.co
Awalnya, tidak banyak yang kenal dengan wali kelas V SD 081 Marpoyan Damai ini. Namun sejak Nurbaiti mengalami aksi kekerasan oleh oknum wali murid, dia mendadak terkenal.
Kasus ini membuat gempar, terutama rekan sejawatnya di sekolah itu. Pasalnya guru yang telah mengabdi selama lebih dari 26 tahun sehari-hari dikenal sebagai pribadi yang baik. Bahkan, beberapa guru menganggapnya sebagai guru teladan.
Senin (26/11) lalu merupakan hari yang tidak terlupakan oleh para murid dan guru SDN 081 Marpoyan Damai. Hari itu, salah seorang guru Nurbaiti menjadi korban pemukulan wali murid.
Apalagi kedatangan wali murid inidisertai dengan beberapa orang lainnya yang membuat heboh sekolah yang sedang direnovasi di Jalan Gabus, Pekanbaru itu.
Para guru tidak percaya dengan apa yang terjadi di hadapan mereka.
Ketika Riau Pos mendatangi sekolah ini sehari sesudah peristiwa, Selasa (27/11) sekitar pukul 13.30 WIB siang, para guru terlihat masih shock. Apalagi saat wartawan mencoba bertanya apa yang sebenarnya terjadi.
Salah seorang guru, Nur Sidah menceritakan, kejadian tersebut baru pertama kali terjadi di sekolah itu. Nur terkejut, karena yang menjadi korban penamparan itu adalah orang yang tidak diduga-duga olehnya.
Di antara kami yang 40 guru ini mungkin dia (Nurbaiti, red) yang teladan. Dia tidak pernah menyinggung perasaan kami. Selalu bersahaja. Kalau dibanding-banding, dia itu guru yang paling baik di sini. Makanya waktu kejadian itu kami semua sangat heran dan terkejut seolah tak percaya, cerita Nur dengan wajah memerah.
Nur melanjutkan, Nurbaiti selalu memulai pembicaraan dengan senyum hampir dengan siapapun. Makanya saat kejadian itu, tidak satupun guru yang dapat menerima alasan bahwa Nurbaiti ditampar karena diduga telah memukuli muridnya.
Kami tidak rela dia dipukul (ditampar, red) karena dia itu guru terbaik di sini, timpal salah seorang guru yang tak mau disebutkan namanya.
Karena kejadian itu, aktivitas belajar mengajar tidak efektif, guru-guru menjadi gundah. Bila guru yang paling baik saja bisa memancing kemarahan wali murid hingga menyerang ke sekolah, apalagi guru seperti beberapa di antara mereka.
Dia itu bisa dikatakan teladan kami, paling senior. Apalagi soal keuangan, dia paling bersih, dari dulu lagi dia mengurus keuangan di SD ini dan belum pernah ada cacat, ungkap Ernani, guru SD 081 lainnya.
Salah seorang murid Kelas VA, kelas yang diajar Nurbaiti, menyebutkan sang guru tidak pernah memukul salah satupun dari mereka.
Murid yang disembunyikan namanya ini mengatakan, saat kejadian yang diduga pemukulan itu Nurbaiti tidak memukul sama sekali. Ibu waktu itu marah karena dia main-main saja, lalu (ibu guru) pegang kepala dia, kata murid ini. ***