Laporan TIM RIAU POS Pekanbaru redaksi@riaupos.co
‘’Oke brai, hisap terus, alah mulai barek ko kapalo”. Demikian ocehan empat remaja sambil menggenggam plastik putih berisi kaleng lem cap kambing yang sudah terbuka.
Sambil memasukkan hidung dan mulut ke dalam plastik, mereka menarik nafas dalam-dalam.
Ekspresi mereka seolah merasakan kenikmatan yang tak terkira tanpa tahu bahaya yang mengancam kesehatan mereka.
Siang itu, Selasa (28/11) memang ada yang berbeda dari bangunan Pasar Cik Puan yang terbengkalai akibat tidak dilanjutkan pembangunannya.
Ada empat remaja tengah duduk berselasar di tangga dalam bangunan setengah jadi tersebut.
Mereka tampak asyik berbicara, namun dari ekspresinya masing masing mereka tidak seperti layaknya orang yang sedang bercerita. Tidak ada komunikasi dua arah antara mereka.
Sesekali ocehan mereka terhenti saat menghisap benda yang mereka masukkan ke dalam plastik putih.
Penasaran, Riau Pos coba menghampiri mereka. ‘’Eh ada yang datang, mau gabung, bang? Murah kok modalnya cukup enam
ribu saja,’’ ucap salah seorang remaja yang mengenakan kaos hitam itu sambil terkekeh-kekeh.
Seorang remaja lainnya justru berdiri sambil memegang potongan kayu sambil berteriak, ‘’dor, dor, dor. Tembak itu musuh, ayo
tembak”, teriaknya mengagetkan.
Mereka memang benar-benar sudah di luar kesadaran. Entah apa yang mereka pikirkan hingga mereka berimajinasi seolah-olah mereka tidak mengenali satu sama lain.
Bahkan saat Riau Pos mencoba mengabadikan gambar secara diam-diam, salah satu diantara mereka justru nyeletuk, ‘’Foto saja bang, kami juga mau masuk koran”.
Sebabkan Kanker
Ngelem atau menghirup aroma lem selain dapat menyebabkan ketergantungan, bahan kimia yang terkandung dalam lem tersebut ternyata sangat membahayakan kesehatan jika terus-terusan dihisap. Bahkan aksi menghirup aroma lem lebih berbahaya daripada ekstasi.
‘’Bahan kimia pada lem tersebut lebih bahaya dari pada ekstasi. Jika terus-terusan dihisap maka akan berdampak buruk pada kesehatan tubuh,’’ ujar dr Zainal Rizaldy, Rabu (28/11).
Kepala Puskesmas Simpang Tiga ini menuturkan, bahan kimia yang tergantung dalam lem berdampak pada organ-organ vital di antaranya akan menyerang paru-paru terlebih dahulu. Kemudian ke otak dan ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
‘’Bahan kimia yang ada di lem itu bersifat racun. Jika dihisap maka akan menyerang otak, paru-paru dan akan menyebabkan kanker,’’ tutur dia.
Selain berakibat buruk pada kesehatan tubuh, bahan kimia di lem juga bisa menyebabkan kematian seketika terhadap penghisapnya. Karena racunnya akan menyerang saraf vital di otak yang mempengaruhi gerak tubuh.
‘’Penghisapnya bisa langsung meninggal karena racun kimia lem itu benar-benar tidak layak masuk ke tubuh manusia,’’ katanya.
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar saat ditanyakan mengenai hal ini, Rabu (28/11) melalui Kasat Reskrim, AKP Arief Fajar Satria SH SIK mengatakan, perilaku menyimpang tersebut bisa ditindak pihaknya, apalagi jika sudah meresahkan masyarakat.
‘’Bila ada informasi tersebut, untuk masyarakat segera laporkan ke Polsek terdekat. Ini agar bisa segera ditindaklanjuti,’’ ujar Arief.(dik/ilo/ali/yls)