PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar Indonesia) bekerja sama dengan Riau Pos dan Rtv, Senin (28/10) memberikan edukasi kepada masyarakat Kota Pekanbaru melalui seminar Gizi Protein Hewani, Biosecurity dan Perunggasan.
Tampak ratusan peserta terlihat antusias mengikuti jalannya seminar, yang dihadiri oleh berbagai narasumber terkemuka.
Putri (19) seorang peserta mahasiswi UIN Suska Riau mengatakan, kegiatan seminar nasional ini sangat bagus, karena dapat menambah ilmu pengetahuan bagi para mahasiswa, hingga para peternak ayam bagaimana mencari dan mengolah daging ayam serta telur ayam dengan baik dan benar.
"Kalau bisa ini diadakan setiap tahun di Provinsi Riau, karena masih banyak masyarakat kita yang belum mengetahui keuntungan mengonsumsi telur dan daging ayam bagi kesehatan tubuh,"ucapnya.
Ketua Panitia yang juga Ketua Bidang Usaha, Promosi dan Sosial Pinsar Indonesia Ricky Bangsaratoe menjelaskan, pihaknya sengaja melaksanakan peringatan Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) 2019 ini jatuh pada tangga 15 Oktober di Kota Pekanbaru dengan mengajak masyarakat untuk mengenal lebih manfaat yang terkandung pada telur dan juga daging ayam dalam seminar nasional ini.
Selain itu, kegiatan HATN sebenarnya telah dilaksanakan rutin setiap tahunnya, dan Provinsi Riau khususnya Kota Pekanbaru menjadi kota ke-9 setelah Jakarta, Bali, hingga Palembang.
"Dalam kegiatan ini juga kami membagikan sebanyak 1.000 butir telur ayam yang dapat dikonsumsi langsung oleh peserta," jelasnya.
Lanjut Ricky, rencananya tahun ke-10 Pinsar Indonesia juga akan melaksanakan kegiatan serupa di Pulau Kalimantan, serta diberbagai pulau di Indonesia lainnya.
Selanjutnya, Dekan Pertanian dan Perikan UIN Suska Erwan mengatakan, terdapat berbagai manfaat saat mengonsumsi telur dan daging ayam yang masih jarang diketahui oleh masyarakat.
Apalagi, bagi para peternak harus mengetahui lebih dalam tentang Biosecurity yang merupakan usaha untuk menjaga suatu daerah dari masuknya agen penyakit, menjaga tersebarnya agen penyakit dari daerah tertentu, dan menjaga agar suatu penyakit tidak menyebar di dalam daerah tersebut.
"Banyak yang menanyakan, bagaimana cara mencari telur yang baik dan buruk. Sebenarnya mudah, untuk para peternak biasanya melakukan penyortiran dengan cara melihat telur melalui cahaya lampu. Tapi bagi masyarakat dapat membedakannya dengan cara melihat kulit telur. Bila kulit tersebut berwarna cokelat, dan tidak pucat itu merupakan telur yang bagus, dan sebaliknya," tegasnya.(ayi)