PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Wali Kota Pekanbaru, Firdaus ST MT menyebutkan apabila Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) yang berkapasitas 2 x 250 MW yang berada di Kecamatan Tenayan Raya beroperasi, maka krisis listrik yang melanda Kota Pekanbaru setiap tahunnya akan teratasi.
"PembangunanPLTG itu dijadwalkan akan rampung pada tahun 2018 mendatang. Saat ini PLTG tersebut sudah berada pada proses pelelangan Detail Engineering Design (DED), jadi kita meminta masyarakat bersabar dulu," ungkapnya, Kamis (29/10/2015).
Menyikapi krisisi listrik yang terjadi saat ini Wali Kota Pekanbaru meminta kepada piminan cabang PLN Pekanbaru untuk tidak melakukan kebijakan pemadaman bergilir di wilayah posko evakuasi kabut asap. Baik posko evakuasi yang didirikan oleh pemerintah kota, pemerintah provinsi atau dunia usaha. Sebab padamnya listrik di posko evakuasi tentu menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga yang mengungsi.
"Kita meminta kepada kepala cabang PLN untuk mengatur manajemen pemadaman listrik di Pekanbaru, Tapi tolong utamakan tempat evakuasi korban bencana asap yang disediakan oleh pemerintah kota, provinsi serta dunia usaha untuk tetap nyala," harapnya
Terhadap hujan yang sudah turun di Kota Pekanbaru, wali kota berharap kualitas udara di Pekanbaru kian membaik. Begitu juga dengan pelayanan PLN diharapkan tidak ada lagi gangguan. Untuk pelayanan tingkat puskesmas akan terganggu apabila terjadi pemadalam listrik malam hari, sehingga dirinya meminta kepala dinas kesehatan untuk mencari solusi.
"Jika ada dana untuk pengadaan genset silahkan dibeli, agar pelayanan di tingkat bawah jangan sampai terkendala. Pelayanan puskesmas sangat dibutuhkan masyarakat di tengah kabut asap yang masih menyelimuti Pekanbaru," katanya.
Laporan: Riri R Kurnia
Editor: Fopin A Sinaga