DARI TEATRIKAL SUMPAH PEMUDA RUMAH SUNTING

Chairil Anwar hingga Indonesia Muda

Pekanbaru | Selasa, 29 Oktober 2013 - 08:22 WIB

Laporan Lismar Sumirat, Pekanbaru lismarsumirat@riaupos.co

Mayat.. Indonesia.. Indonesia Muda.. Kami mayat-mayat.. Tanah airmata.. Bukan Indonesia biasa.. Kami Indonesia.. Kami mati muda.. Indonesia.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kata-kata inilah yang diungkapkan bergantian setengah teriak penuh ekspresi oleh delapan anak-anak muda yang menggelar aksi teaterikal menyongsong peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-85, Ahad (27/10) malam, di bawah Tugu Jalan Diponegoro-Gajahmada. Mereka adalah anggota Komunitas seni Rumah Sunting (KRS).

Aksi dengan memoles sekujur tubuh dengan cat air warna merah putih itu membuat warga dan pengendara yang melintas di jalan tersebut berhenti.

Pelataran berukuran sekitar 12x10 meter di samping kiri tugu tersebut, menjadi lokasi pergelaran. Bagian belakang dibatasi dengan kain panjang merah dan kuning emas yang diikatkan di tiang-tiang bendera. Kain-kain putih juga diikatkan di tiang-tiang lampu dan pohon-pohon bunga.

Sedangkan bagian depan panggung dibatasi dengan puluhan lampu colok. Bentuk panggung ini dipercayakan sepenuhnya kepada penata panggung (Aristya Aljefry).

Di sinilah tujuh anak-anak muda (Yanda Rahmanto, Rian Harahap, Monicha Permatasari, Islami, Ade Aisyah, Kunni Masrohanti, Fakhri Azhari), menguasai panggung ini.

Sedangkan satu di antaranya (Alvin Ferdian) berdiri tegap di samping tugu patung dengan memegang bambu.

‘’Kegiatan ini sebagai salah satu bentuk refleksi dan intropeksi diri bagi kita yang muda-muda tentang apa yang telah kita buat untuk negeri ini. Kita juga berharap dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ini, kita sendiri akan lebih bararti bagi diri kita, keluarga, kota dan negeri kita,’’ kata Ketua KRS, Yanda Rahmanto sekaligus sutradara pementasan itu.

Setengah jam sebelum pergelaran dimulai tepat pukul 21.00 WIB, seluruh pemain yang terlibat dalam pementasan ini sudah melakukan aksi teaterikal bebas di seluruh bagian persimpangan lampu merah Jalan Diponegoro-Gajahmada tersebut.

Ada yang mematung di median jalan, mengajak bicara pengendara yang berhenti karena lampu merah dan ada yang memegang spanduk bertuliskan Salam Sumpah Pemuda!! Indonesia Muda, Bukan Indonesia Biasa berukuran 2x1 meter persis di pinggir jalan.

Warga yang memadati lingkaran panggung disambut hangat oleh sepasang muda-mudi (Ibnu Khalid dan Rohasanah) dengan mengenakan pakaian adat Melayu dan Jawa. Mereka mengantarkan jalannya acara tersebut sampai akhirnya teriakan puisi Tanah Airmata dilengkingkan oleh salah satu pemain sebagai tanda pergelaran dimulai.

Delapan pemain tersebut adalah visualisasi dari puisi Chairil Anwar berjudul Kerawang Bekasi. Aksi mayat berebut, menarik dan meneriaki mayat lain yang inginkan keterlibatan anak-anak muda dalam membangun Indonesia itu, membuat penonton tak bergeming.

Terlebih saat seorang perempuan dengan badan dicat warna merah putih yang melambangkan Indonesia, ke luar dari sebuah peti terbuat dari kertas minyak.

Kertas itu dikoyak-koyak. Perempuan itu berteriak dan meneriakkan kata-kata ‘’pemuda, pemuda dan pemuda Indonesia’’ hingga teks Sumpah Pemuda yang diikuti seluruh penonton.

Ujung pergelaran dikejutkan dengan berlarinya para pemain menuju bawah tugu patung dan menarik seorang pemain lelaki yang sejak awal telah berdiri tegap di samping patung tersebut.

Salah seorang pemain naik dari bawah ke atas dan memasangkan bendera mereh putih di pucuk bambu yang dipegang lelaki itu dengan diiringi lagu Indonesia Raya.

‘’Sumpah Pemuda dilahirkan oleh anak-anak muda Indonesia dari berbagai suku, 17 tahun sebelum Indonesia merdeka. Sumpah Pemuda adalah awal kelahiran Indonesia Merdeka. Semua itu coba kita terjemahkan melalui visualisasi malam ini yang kita ambil dari puisi Chairil Anwar dan Sutardji Calzoum Bachri dengan Harapan Indonesia tetap muda, maju di tangan anak-anak muda yang kreatif dan inspiratif dengan semangat muda dan jiwa muda,’’ jelas Pembina KRS, Kunni Masrohanti.(*4)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook