Sopir Terpaksa Tak Gunakan Halte

Pekanbaru | Kamis, 29 Agustus 2013 - 12:36 WIB

Sopir Terpaksa Tak Gunakan Halte
Warga menunggu bus Trans Metro Pekanbaru di halte Jalan Diponegoro, Pekanbaru. Foto: defizal/riau pos

KOTA (RP) - PD Pembangunan terus berupaya meningkatkan pelayanan SAUM bus Trans Metro Pekanbaru (TMP). Namun begitu masih belum diikuti secara iklas para sopir. Terbukti masih ada sopir yang menaikkan dan menurunkan penumpangnya tak di halte, justru di badan jalan di mana pada arus lalu lintasnya.

Direktur PD Pembangunan, Heri Susanto mengatakan hal terkait bus Trans Metro turunkan penumpang tak di halte tersebut, bukan merupakan kesalahan sopir. Kondisi tersebut dikatakan dia kerap dilakulan sopir armada bus salah satu penyebabkan karena ketersediaan halte. Dan ketersediaan halte tersebut saat ini memang masih menjadi salah satu faktor kelemahan operasional bus yang dirasakan PD Pembangunan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Ada beberapa titik dan koridor kita kasih dispensasi kepada sopir menurunkan penumpang melalui pintu depan. Hal ini terpaksa kami ambil karena minimnya sarana halte yang ada,” ujar Heri Susanto kepada Riau Pos, Rabu (28/8).

Terkait minimnya halte tersebut telah dikoordinasikan PD Pembangunan kepada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Pekanbaru.

Meski kegiatan menurunkan penumpang di badan jalan yang dilakukan sopir Trans Metro Pekanbaru mengganggu arus lalin. Namun demikian hal itu menurut Heri, terkadang terpaksa dilakukan sopir karena permintaan para penumpang bus SAUM tersebut. Meski telah dilarang tak jarang penumpang memaksanya.

“Sementara masyarakat menuntut hal tersebut,” jelas dia lagi.

Pada dasarnya kegiatan turunkan penumpang di badan jalan yang terpaksa dilakukan sopir bus Trans Metro tersebut, tidak lain hanya untuk peningkatan pelayanan prima terhadap masyarakat. Dan ke depan PD Pembangunan bakal menginstruksikan sopir agar tidak lagi menurunkan di badan jalan.

“Sebetulnya kami tak ingin seperti ini, namun tuntutan masyarakat juga harus kami pertimbangkan. Karena kasihan masyarakat harus berjalan begitu jauh. Yang salah itu kami (bukan sopir) yang memberikan dispensasi kepada mereka untuk menurunkan penumpang dari pintu depan dibeberapa titik dan koridor tertentu,” tutupnya.(ilo)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook