(RIAUPOS.CO) - Omset penjualan pakaian di Pasar Sukaramai, Pekanbaru meningkat tajam saat bulan Ramadan. Terlebih lagi, pasar tersebut merupakan pusat grosir fashion ternama di Kota Pekanbaru. Tidak hanya bagi masyarakat kota, namun juga menjadi tujuan pusat perbelanjaan bagi masyarakat yang berada di kabupaten di Riau.
Seperti yang dikatakan oleh salah satu grosir pakaian di pasar tersebut pada Senin (28/5). Omset penjualan pakaian saat Ramadan bisa mencapai hingga Rp100 juta dalam sehari. "Mulai dari awal Ramadan, penjualan di toko sudah mulai ramai. Apalagi biasanya mereka akan menjual kembali baju-baju yang dibeli di sini, makanya mereka sudah mulai stok sejak awal Ramadan," ujar salah seorang pedagang, Melisa.
Sedangkan di hari-hari tertentu seperti hari Senin, Rabu, dan Kamis, biasanya jumlah pembeli yang datang akan lebih meningkat dari pada hari lainnya. "Pada hari-hari itu, pembeli yang datang ke Pasar Sukaramai ini biasanya lebih ramai. Sedangkan kalau pada hari Ahad, ramainya ada pada toko-toko yang menjual baju dengan harga eceran," katanya.
Ia mengaku, pembeli yang datang ke tokonya tersebut banyak yang berasal dari luar Pekanbaru, seperti dari Rokan Hilir. "Paling banyak itu pembeli yang datang dari Bagan Batu dan Bagansiapi-api. Mereka berbelanja ke sini, untuk kemudian dijual lagi di daerah mereka," tambahnya lagi.
Sedangkan untuk pakaian wanita yang tengah tren saat ini, ia menceritakan bahwa baju dengan lengan yang berbentuk balon merupakan baju yang paling banyak diburu pembeli. "Kalau untuk gamis wanita, model terbarunya saat ini yang paling banyak dicari adalah yang terdapat rimpel di bagian bawahnya. Motifnya macam macam, ada yang bunga-bunga, kotak-kotak, hingga motif polkadot. Satu lagi, gamis dengan bahan brokat juga termasuk yang paling banyak dicari pembeli," terangnya.
Menurutnya, peningkatan penjualan pakaian akan terus meningkat hingga Idul Fitri tiba. "Kalau grosiran di sini, akan terus buka hingga hari ke-25 Ramadan. Sedangkan pedagang pakaian eceran mungkin akan terus mengalami peningkatan hingga H-1 Idul Fitri," sebutnya.
Sementara itu, pedagang busana muslim lainnya seperti jilbab hingga kini mengaku peningkatan penjualannya baru akan terjadi pada 10 hari terakhir Ramadan. "Kalau sekarang penjualannya masih biasa, karena mungkin prioritas pembeli masih ke pakaian dan yang lainnya," ujar pedagang di lapak berbeda, Yuni.
Hal senada juga diungkapkan oleh pedagang bahan kain yang berada di kawasan pasar tersebut. Saat Ramadan, tingkat beli masyarakat terhadap kain justru menurun saat Ramadan tiba. "Kalau kain ini kan mereka harus antarkan lagi ke penjahit, sedangkan saat Ramadan begini penjahit sudah tutup order. Kalau penjualan kain ini justru meningkatnya pada sebulan sebelum Ramadan tiba," ujar Anto. (cr9)