Produk Rotan Warna-warni Diserbu Pembeli

Pekanbaru | Selasa, 29 Mei 2018 - 12:01 WIB

Produk Rotan Warna-warni Diserbu Pembeli
PILIH PRODUK: Pembeli saat memilih produk kerajinan rotan warna-warni yang ada di galeri Jalan Yos Sudarso, Rumbai, akhir pekan lalu. Cr9/mirsal/riaupos

(RIAUPOS.CO) - Ramadan tidak hanya identik dengan kue dan baju hari raya. Beberapa furnitur rumah tangga juga diserbu pembeli terutama memasuki Idul Fitri. Hal tersebut terlihat di salah satu sentra produk rotan berwarna-warni di Jalan Yos Sudarso, Rumbai.

Di sepanjang jalan ini dengan mudah ditemui deretan toko perajin rotan yang memang sudah ada sejak lama. Namun, di jalan tersebut ada satu galeri rotan yang berbeda dengan galeri lainnya. Produknya dibuat dengan tampilan warna yang cerah dan juga pernak-pernik rumahan di galeri itu lebih beragam.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Setiap Ramadan, sejak dibuka pada 1 Mei 2017 lalu, Tia Juwita selaku pemilik galeri rotan warna-warni tersebut mengaku penjualannya bisa naik hingga 30 persen dari hari biasa. Namun, wanita kelahiran 1989 ini enggan menyebutkan omzet yang ia dapatkan dari hasil penjualan di galerinya. “Penjualan pasti naik dari biasanya. Apalagi setiap bulan Ramadan, pembeli bisa mendapatkan harga yang lebih murah karena kami juga memberikan berbagai promo,” ungkapnya akhir pekan lalu.

Katanya lagi, ada beberapa barang yang pada saat Ramadan ini paling laris manis diburu oleh pelanggan, khususnya kaum perempuan. ”Paling laris sekarang ini, seperti tempat buah, tempat tisu, tempat air mineral, piring, nampan, tudung saji, karena kan orang mau menyambut Idul Fitri. Jadi mereka ingin mempercantik perabotan rumahnya. Dan peningkatannya sudah terjadi dari sebelum Ramadan tiba,” sebutnya.

Pembelinya pun tak hanya yang berasal dari Kota Pekanbaru, namun juga hingga ke luar kota seperti Aceh, Kalimantan, hingga ke Sulawesi. ”Produk dari galeri kami bahkan tidak hanya dikirim ke dalam negeri saja, tetapi juga kirim hingga keluar negeri seperti Singapura,’’  paparnya.

Sebelum membuka galeri, Tia sebelumnya telah lebih dahulu sukses berjualan rotan di media sosial instagram yang dimulainya sejak November 2013 lalu. ”Jadi waktu awal-awal dulu itu, saya cari dulu modelnya di internet. Saya coba cari sesuatu yang berbeda, kemudian sampelnya saya kasih ke perajin terus minta tolong buatin dong seperti ini, tanya ke mereka bisa nggak ya. Memang pada awalnya beberapa kali produk yang dibuat itu gagal, ada yang penyot, ada yang nggak nutup rapat, setelah beberapa kali coba barulah berhasil. Kemudian saya foto dan posting ke instagram, alhamdulilah banyak peminatnya sampai sekarang,”  cerita Tia.

Ia pun memilih membuka usaha di jalan tersebut karena memang Jalan Yos Sudarso sudah dikenal sebagai sentra perajin dan penjual rotan di Pekanbaru. Ia pun berani bersaing karena menampilkan produk yang berbeda dari yang lainnya. ”Saya inginnya buat sesuatu yang berbedalah untuk di Pekanbaru ini,” ujarnya.

 Di galerinya itu, ada puluhan jenis hasil kerajinan rotan dan yang berbahan rotan asli dan rotan sintetis. Mulai dari tudung saji, keranjang cucian, meja makan, laci, ayunan, bingkai, dan produk pernak-pernik rumahan lainnya. Ciri khasnya itu selain warna warni, desainnya juga dibuat dengan semenarik mungkin. “Tetapi ada juga beberapa produk yang kami buat warnanya itu natural aja, karena ternyata banyak juga yang pesan,” ujarnya perempuan dua anak itu.

Produk yang dijual pun harga beragam, mulai dari Rp8 ribu hingga jutaan rupiah. Karena masih dikerjakan secara manual, pembuatannya pun memerlukan waktu yang cukup lama. ”Waktunya beda-beda, kalau yang kecil-kecil paling tiga hari sudah selesai, tetapi kalau yang besar seperti furnitur, itu pengerjaannya bisa sampai tiga pekan. Dan untuk pengrajinnya ada tiga orang,” tambahnya.

 Untuk meningkatkan kualitas produk rotannya, wanita yang tinggal di Jalan Kartika Sari, Rumbai ini pun mengaku sering mengikuti berbagai pelatihan yang dilakukan oleh pihak pemerintah maupun swasta. Bebarapa contoh seminar maupun pelatihan yang telah diikutinya, seperti bagaimana membangun tim yang solid dan meningkatkan kualitas pelayanan agar terus berkembang. ”Kami berharap galeri kami bisa menjadi ikon Kota Pekanbaru dan berharap ada sokongan dari pemerintah agar bisa terus berkembang dan berkancah di international,” harapnya.(cr9)

Laporan ADE CHANDRA, Kota









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook