Laporan Desriandi Candra, Pekanbaru desriandicandra@riaupos.co
Ratusan pedagang Pasar Jongkok Jalan HR Soebrantas Kecamatan Tampan yang hendak menggelar dagangannya, mendadak heboh dengan kedatangan 450 personel gabungan Satpol PP, polisi, dan TNI.
Kedatangan tim gabungan tersebut berencana menertibkan para pedagang, Selasa (28/5) pukul 17.00 WIB.
Namun, para pedagang menuturkan tidak akan pindah ke lokasi yang sudah ditentukan yang berada di Jalan Purwodadi. ‘’Bagaimana bisa kami pindah ke lokasi tersebut, sedangkan kondisinya masih tergenang air dan becek,’’ ujar salah seorang pedagang Pasar Jongkok, Et.
Sementara itu, pedagang lainnya mengatakan tempat relokasi tersebut sudah diperjual belikan oleh pengelola pasar hingga mencapai Rp2 juta per lapaknya.
‘’Bagaimana mungkin kami mampu untuk membayarnya, apalagi lapak-lapak tersebut sudah diboking oleh pedagang yang lain. Ketika kami hendak pindah, mereka mengatakan bahwa sudah penuh,’’ timpal yang lain.
Sebelumnya para pedagang mengaku diminta untuk membuat kartu tanda anggota oleh oknum tertentu.
‘’Dulu mereka katakan, kalau membuat kartu, tidak akan diganggu, makanya kami rela membayar Rp60 ribu untuk membuat kartu ini. Nyatanya semuanya bohong belaka,’’ lanjutnya sambil menunjukkan kartu yang dimaksud kepada para petugas
Kakan Satpol PP Kota Pekanbaru Baharuddin yang melihat sendiri lokasi tempat relokasi pedagang, langsung didekati para pedagang untuk menyampaikan unek-uneknya. ‘’Kita akan sampaikan kepada wali kota tentang kondisi ini,’’ ujar Baharuddin.
Saat disinggung mengenai adanya jual beli lapak tersebut, ia mengatakan hal itu tidak benar adanya. ‘’Tidak benar itu, pedagang juga sudah dari dulu kita imbau untuk pindah,’’ jawabnya.(*4/rnl)