Riau Pos Online-Ratusan warga Desa Muara Fajar Rumbai Pekanbaru yang mendapat bantuan tanki air bersih dari Dinas Kimpraswil Pekanbaru tahun 2004 dan 2009 mengeluh karena air bersih tak mengalir sejak dioperasikannya pompa air bersih bantuan Kimpraswil Pekanbaru tersebut tiga bulan usai diresmikan.
Kerusakan pompa air bersih ini sudah berlangsung bertahun-tahun sejak dioperasikannya pompa tersebut tahun 2004 dan 2009. Sejumlah Ketua RT dan Ketua RW sudah melaporkan hal ini ke Kelurahan dan Kecamatan namun dari Pemko Pekanbaru dan Dinas Kimpraswil Pekanbaru sendiri kata warga tak peduli sampai saat ini.
Akibatnya saat ini ratusan warga bahkan ribuan jiwa di kawasan Kelurahan Muara Fajar Rumbai Pekanbaru mengalami kriris air bersih.
Dalam peninjauan Riau Pos Online Ahad (27/5) masyarakat melaporkan sudah berusaha membuat sumur cincin seharga Rp11 juta bantuan proyek PNPM. Namun debit airnya hanya setinggi setengah meter. Sebelumnya juga sudah dibuat sumur bor. Tapi air tak juga ditemukan. Padahal pengeboran sudah dilakukan sedalam 70 meter sampai 100 meter ke dalam tanah, namun tak juga ditemukan sumber air tanah. Akhirnya untuk mendapatkan air, warga terpaksa menampung air hujan sampai saat
ini.
Menurut salah seorang warga RW 1 Muara Fajar Rumbai Pekanbaru, Rahayu yang ditemui Riau Pos Online baru-baru ini mengatakan benar warga mengalami kesulitan mendapatkan air bersih di Muara Fajar Rumbai Pekanbaru saat ini. Ada puluhan tanki air bersih berikut dengan sumur bornya bantuan Dinas Kimpraswil Pekanbaru sejak 2004 dan 2009 lalu. Tapi tiga bulan setelah itu sampai sekarang ini, pompa air bersih itu rusak dan tak berpungsi.
Warga sangat mengharapkan turun tangan dari pihak Pemko Pekanbaru agar segera cepat tanggap mengatasi krisis air bersih ini. Untuk mendapatkan air bersih warga membeli dengan harga sekitar Rp25.000 per tiga drum. Untuk mandi dan cuci sangat sulit, karena sumber air sangat langka.
Sulit air di kawasan ini disebabkan antara lain karena tofografi daerah ini tinggi, ditambah dengan hamparan kebun sawit yang luas di kiri-kanan Jalan Yos Sudarso Muara Fajar Rumbai Pekanbaru.
Seperti diketahui tanaman sawit sangat tinggi membutuhkan air, satu batang memerlukan sekitar 16 liter air per hari. Sementara hutan alam di kawasan ini sudah punah berganti dengan hamparan kebun sawit yang menghijau.(azf)