Laporan JOKO SUSILO, Kota
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru kesulitan dalam pengawasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) solar di SPBU. Kuota solar subsidi yang memang sudah dikurangi pemerintah kepada SPBU diindikasi Disperindag tidak tepat sasaran.
Solar subsidi yang hanya bagi kendaraan pribadi roda empat, justru sebagian besar SPBU masih melayani truk dan angkutan umum. Kondisi seperti itu juga berlaku di Pekanbaru dan menyebabkan kuota solar tak mencukupi sehingga kerap terjadi kelangkaan solar.
“Kita indikasikan SPBU masih menjual solar subsidi tersebut untuk truk dan lainnya yang seharusnya pakai solar non subsidi. Itu mungkin salah satu penyebab kuota solar yang sudah dikurangi sehingga terjadi kelangkaan solar,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag Kota Pekanbaru, Asdalius SH MH kepada Riau Pos akhir pekan lalu. Tidak dijelaskan Asdalius berapa kuota solar untuk Pekanbaru setelah dikurangi. Namun yang pasti menurut dia, terlalu banyak kendaraan truk dari luar Pekanbaru yang berdatangan menyerbu SPBU di Pekanbaru untuk mendapatkan solar subsidi tersebut.
“Sepertinya truk-truk dan kendaraan dari Kampar, Minas dan Pelalawan menyerbu beberapa SPBU di Pekanbaru sehingga kuota solar di Pekanbaru jadi tak mencukupi. Seharusnya SPBU di Pekanbaru tak menjual solar subsidi sembarangan,” terangnya.(ilo)