Marching Band se-Riau Gelar Coaching Clinic

Pekanbaru | Minggu, 29 April 2012 - 08:51 WIB

KOTA (RP) - Sebanyak 70 pelatih/guru marching band se-Riau mengikuti coaching clinic di Movie Theater Rumbai, Sabtu (28/4).

Coaching clinic ini diselenggarakan Marching Band Bahana Cendana Kartika Riau (MB BCK) dalam rangka memperingati HUT ke-25 MB BCK. Demikian dijelaskan Pembina MB BCK Thecla Mirawati didampingi Agus Susanto Wakil Ketua MB BCK kepada wartawan di sela-sela coaching clinic.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dijelaskannya, kegiatan ini diselenggarakan untuk insan marching band se-Riau untuk meningkatkan minat dan mutu marching band di Riau. ‘’Intinya kita ingin berbagi ilmu dengan insan marching band yang ada di Riau,’’ katanya.

Selain coaching clinic juga akan dilakukan latihan bersama yang dipusatkan di Gelanggang Remaja pada hari ini, Ahad (29/4) mulai pukul 09.00 WIB.

Dalam latihan bersama ini akan mempelajari dan memainkan materi lagu dan kareografi bersama-sama sehingga dapat mempersembahkan sebuah pertunjukan marching band yang sangat besar pada akhir latihan bersama.

Sementara pada coaching clinic menghadirkan pembicara Adi Yunimon (percussion clician), Andreas Manalu (brass clinician), Diana Sari (color guard clinician) dan Fatadji (pit percussion clinician). lbert Simanjuntak koordinasi siswa kota.

‘’Acara ini yang kedua kalinya. Sebelumnya tahun lalu. Coaching clinic untuk pelatih-pelatih marching band. Kita ingin berbagi dengan lainnya,’’ jelas Thecla.

Dipaparkan Agus, tahun lalu 200 peserta sekarang 300 peserta. ‘’Mudah -mudahan Chevron tetap komit membantu, sehingga kita bisa tetap eksis melakukan kegiatan-kegiatan positif untuk pengembangan MB BCK ke depannya,’’ sebut Agus. Untuk latihan bersama yang daftar 800 orang dan tahun lalu daftar 400 yang datang 900 orang.

‘’Marching band tidak hanya mengejar prestasi tapi bagaimana mendapatkan prestasi tersebut. Di ulang tahun yang ke-25, kita sengaja mengadakan kegiatan ini untuk berbagi tentang marching band,’’ katanya lagi.

Menurut Agus, ada tujuh elemen yang harus dijaga untuk eksistensi marching band yakni anak, pelatih, orangtua, guru, yayasan, pembina dan alumni.

‘’Tahun lalu club yang ikut 50 dan tahun ini 130 club se-Riau. Ini dilakukan selain berbagi dengan sesama komunitas marching band juga agar ada interaksi antara pelatih, pembina dengan peserta,’’ jelas Agus.(hen)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook