Demonstran Berperang Lawan Water Canon

Pekanbaru | Kamis, 29 Maret 2012 - 15:04 WIB

Demonstran Berperang Lawan Water Canon

Riau Pos Online-Aksi perlawanan demonstran di depan gerbang DPRD Riau melawan tembakan air yang dimuncratkan dari kendaraan water canon kepolisian Kamis siang tadi (29/3) benar-benar tindakan berani.

Walau massa terpelanting dan terdorong akibat tembakan water canon itu, para demonstran dari BEM mahasiswa se Riau, Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) Riau, PRD, Liga Mahasiswa Nasdem Riau, KAMMI Riau, GMKI, GMNI, GMKRI, PMRI tak bergeming. Mereka terus melakukan perlawanan dan tak takut dengan polisi yang siaga memukul mereka dari dalam halaman DPRD Riau.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Aksi di Pekanbaru Riau ini menurut para pengamat mengalahkan aksi di Makassar, Sulawesi Selatan. Aksi berani demonstran lebih berani dibanding daerah lain. Menurut demonstran, mereka nekad melakukan ini karena selain karena anggota DPRD Riau tak memihak ke rakyat tapi lebih memihak penguasa, ditambah lagi Riau sebagai negeri kaya energi tapi rakyatnya miskin. Pembagian bagi hasil Migas dari Pusat ke daerah Riau juga merugikan Riau.

Sementara dari barisan pemuda Riau dari Ketua Forum Komunikasi Daerah Menuju Otonomi Khusus (FKDM Otsus) Riau Ir Ardyanto menegaskan sudah saatnya rakyat Riau bangkit dan sadar diri bahwa Riau dizalimi Pusat sejak dari dulu hingga kini.

Kini masanya Rakyat Riau bangkit menuntut haknya. Masalah bagi hasil migas yang merugikan Riau dan tak transparannya Pemerintah pusat, ditambah pajak ekspor CPO yang tak didapat Riau dari Pusat. Padahal Riau menyumbang pajak ekspor terbesar sebagai daerah penghasil minyak sawit mentah atau CPO. Riau menuntut bagi hasil pajak ekspor CPO itu sekitar 15 persenpun tak disetujui pusat.

''Jadi sesuai hasil rekomendasi DPRD Riau, bahwa rakyat Riau menuntut Otonomi khusus (Otsus) dengan bagi hasil Riau Pusat itu 60 : 40. Kalau ini terealisasi Riau dapat meningkatkan kualitas infrastruktur daerah Riau seperti jalan di daerah terpencil, jembatan, dan lain-lain,'' tegas Ardyanto(azf)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook