PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Saat ini, pemenuhan keperluan pangan di Kota Pekanbaru masih terabaikan. Ini menyebabkan segala keperluan itu harus didatangkan dari luar daerah bahkan ketergantungan impor. Saat ini, ibukota Provinsi Riau ini berusaha bangkit dengan cara mengembangkan lahan pertanian di dalam kota.
Salah satu komoditas pertanian yang diminati masyarakat Pekanbaru adalah cabai. Selama ini, pasokan cabai banyak didatangkan dari Sumbar, Sumut, dan Pulau Jawa.
Dinas Pertanian (Distan) Kota Pekanbaru sendiri berupaya mendorong para petani meningkatkan panen cabai merah. Saat ini, Pekanbaru sudah bisa memenuhi keperluan komoditas cabai sebanyak 50 persen dari total keperluan empat ton.
”Selama ini, masyarakat mengetahui bahwa Pekanbaru kekurangan cabai dan banyak dipasok dari daerah tetangga seperti Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Akan tetapi Pekanbaru sudah memenuhi keperluan untuk komoditas cabai sebanyak 50 persen dari petani cabai lokal,” kata Kepala Distan Pekanbaru El Syabrina, kemarin.
Distan sendiri terus mendorong petani untuk mengembangkan komoditas cabai agar Pekanbaru bisa memenuhi keperluan cabai sendiri.
”Agar para petnai bertahan dan mengembangkan pertanian cabai, pemko memberikan stimulan awal yaitu membantu para petani sebanyak 2 hektare bibit cabai dan bisa meluaskan bibit cabai ini,” kata wanita yang akrab disapa El itu.
Untuk menekan terjadinya inflansi cabai setiap tahunnya, Distan juga mendorong petani cabai menanam di luar musim.
”Di luar musim penghujan memang sangat rentan menanam cabai. Namun demikian, kami memberikan solusi agar menanam cabai dengan plastik perak dan bisa memproduksi cabai lebih baik,” paparnya.(adv/t)