Warga Minta Wali Kota Prioritaskan Penghijauan Kota

Pekanbaru | Minggu, 29 Januari 2012 - 15:16 WIB

Warga Minta Wali Kota Prioritaskan Penghijauan Kota
POHON ASAM JAWA: Pohon pelindung jenis Asam Jawa (Tamarindus indica) di simpang Jalan Diponegoro-Jalan Kartini Pekanbaru pohon pelindung yang menciptakan iklim mikro dan menyejukkan bagi pejalan kaki.(foto aznil fajri)

PEKANBARU - Sejumlah masyarakat di Kota Pekanbaru menaruh harapan besar kepada Wali Kota Pekanbaru terpilih periode 2012-2017 Firdaus ST MT agar memprioritaskan penghijauan Kota Pekanbaru dengan pohon pelindung pilihan.

Sebab semakin lama pembangunan fisik di Kota Pekanbaru semakin pesat dengan gedung-gedung pencakar langit. Sementara pembangunan penghijauan kota dengan pohon pelindung sangat minim. Sehingga bila berjalan di trotoar di pusat Kota Pekanbaru siapa saja merasa gerah, panas dan tak nyaman.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

''Coba saja berjalan di depan Kantor Gubernur Riau di trotoar Jalan Sudirman Pekanbaru

itu, panasnya minta ampun. Tak nyaman sekali. Gimana wisatawan mau betah di kota yang 

panas dan gersang ini akibat minimnya pohon polindung,'' kata Ade Syahputra warga 

Pekanbaru kepada riaupos online Ahad siang (29/1).

Sementara menurut warga lainnya, Odi yang berasal dari Palembang dan sudah sekitar tujuh

tahun merantau ke Kota Pekanbaru mengeluhkan kurangnya taman-taman bermain di pusat Kota Pekanbaru. Akhirnya masyarakat rekreasi di tempat yang tak layak seperti di Tugu Selais depan Kantor Wali Kota Pekanbaru yang rawan kecelakaan.

Lalu sekarang sudah muncul pula tempat rekreasi kaget pada malam hari di belakang

Perpustakaan Wilayah Soeman HS Pekanbaru yang berpotensi mengundang kemacetan lalu lintas. Selain itu para penyapu jalan juga mengeluhkan banyaknya sampah-sampah daun pepohonan yang berdaun lebar. Apalagi jenis pohon Ketapang, daunnya amat lebar dan musim kering sekarang ini banyak daun pohon Ketapang yang gugur, repot membersihkannya.

Sementara warga Jalan Bangau ujung simpang Jalan Rajawali Sukajadi Pekanbaru, Bagawan 

kepada riaupos online baru-baru ini juga mengeluhkan sampah daun Ketapang yang banyak 

gugur ke halaman rumahnya. ''Mau Saya tebang saja pohon Ketapang ini, banyak sampahnya 

repot Saya membersihkan sampah daunnya. Tapi dilarang oleh Pak Lurah,'' kata Bagawan salah seorang perusahaan minyak terbesar di Riau saat ini.

Wali Kota Pekanbaru Firdaus ST MT, baru-baru ini sudah menegaskan pihaknya akan

mengakomodir masukan-masukan dari warga ini. Bahkan siap meneken kontrak politik dengan mahasiswa. Termasuk peningkatan kualitas lingkungan Kota Pekanbaru dengan menyediakan ruang terbuka hijau kota, taman kota, tempat bermain dan berolahraga, dan lain-lain.

Sementara menurut pakar lingkungan perkotaan Ir Sukatno kepada riaupos online mengatakan

ada beberapa pilihan pohon pelindung kota untuk di pinggir jalan Kota Pekanbaru yang cocok, berdaun kecil-kecil mengeluarkan oksigen yang banyak, akar yang tertanam kuat, dan 

batang tak mudah patah, yaitu pohon Asam Jawa (Tamarindus indica). Pada awal-awal zaman Belanda dulu, kata Ir Sukatno kebanyakan kota-kota di Indonesia ditanami jenis Asam Jawa ini, termasuk Kota Medan, Jakarta, Surabaya, Semarang, Jogjakarta, dan lain-lain. 

Tapi kini ini sudah terabaikan oleh arsitek landscape. Sementara menurut arsitek landscape ini kepada riaupos online untuk kawasan lapangan yang luas seperti lokasi Main Stadium PON XVIII di Kampus Unri Panam Pekanbaru cocok ditanam pohon pelindung Trembesi yang juga banyak memproduksi oksigen. (azf) 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook