PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Sadar akan bahaya narkoba yang dapat mematikan, masyarakat pun digandeng untuk bersama-sama peduli narkoba. Di Pekanbaru telah terdapat empat kelurahan itu di antaranya Kelurahan Sidomulyo Timur di Kecamatan Marpoyan Damai, Kelurahan Sago di Kecamatan Senapelan, Kelurahan Limbungan di Kecamatan Rumbai Pesisir dan Kelurahan Sukamaju di Kecamatan Sail.
Empat Desa Bersinar itu telah dideklarasikan pada saat CFD dengan mendatangkan Kepala BNN pusat pada 27/10 Oktober lalu.
Pengamat Kriminolog UIR Syahrul Akmal Latif mengatakan, BNNP dan BNNK dianggap gagal. Artinya, narkoba masih merajalela dan tumbuh berkembang khususnya di Kampung Dalam.
"Perlu dipertimbangkan. Komisi di DPR RI juga mempertanyakan. Kita ada BNN, BNNP, BNNK, Dirnarkoba dan lainnya kok narkoba semakin tidak terhindari. Ada apa?," ujarnya mempertanyakan.
Katanya, memang ada niat baik untuk mengubah Kampung Dalam menjadi Desa Bersinar, itu perlu dilihat ke depannya seperti apa bersinarnya. "Kalau bersinarnya untuk menyelamatkan Kampung Dalam sebagai kampung yang tidak lagi Kampung Narkoba nggak apa-apa. Tapi kalau bersinarnya untuk mengembalikan kembali menumbuhkembangkan itu perlu ditanya lagi komitmennya," ucapnya.
Meski demikian tidak hanya kerja BNN maupun polisi yang turun tangan, namun lurah serta camat pun harus turun tangan. "Kita melihat ancaman narkoba itu serius. Harus ada keterlibatan masyarakat. Dan kita memberikan apresiasi kepada BNN karena telah memberikan Kampung Dalam sebagai Desa Bersinar. Tapi jangan hanya sebatas seremonial. Ke depan perlu dilihat track record-nya," jelasnya.
Akmal menuturkan jika memang bisa mengubah Kampung Dalam sebagai Desa Bersinar patut diacungi jempol. "Mari pantau bersama perkembangannya," tutupnya.(*3)