Pasokan Sayur dari Sumatera Utara Mulai Langka

Pekanbaru | Kamis, 28 November 2013 - 09:36 WIB

PEKANBARU (RP) - Bencana erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) sejak beberapa waktu terakhir, membuat pasokan sayur-mayur dari Sumut terganggu.

Bahkan sejumlah pedagang mengaku tidak mendapat pasokan sayur dari Sumut sejak dua pekan terakhir.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Seperti dituturkan Herry, pedagang hasil pertanian Pasar Pagi Arengka kepada Riau Pos, Rabu (27/11), pasokan sayur yang biasanya ia terima, tidak pernah lagi masuk sejak hampir dua pekan terakhir. Sehingga ia menambah jumlah pasokan sayur dari Jawa dan Sumatera Barat (Sumbar).

Meski pasokan hasil tani dari Sumut kosong, namun harga sayur di sejumlah pasar tradisional tetap normal seperti biasanya. Hal ini terjadi karena pasokan sayur dari Jawa dan Bukittinggi Sumbar tetap lancar.

‘’Kalau harga sayur masih normal dan tidak terjadi kenaikan terhadap harga sayur maupun cabai. Karena, meskipun pasokan sayur dari Sumut kosong sejak hampir dua pekan terakhir, namun pasokan dari Pulau Jawa dan Bukittinggi, Sumbar tetap lancar,’’ terang Herry.

Hal senada juga disampaikan pedagang sayur di Pasar Agus Salim, Andi. Namun dia mengaku belum pernah mengambil pasokan sayur dari Sumut, sehingga pasokan yang diterimanya tetap normal seperti biasa.

‘’Saya bisanya memang tidak mengambil sayur ataupun cabai dari Sumut, sehingga pasokan tetap normal tanpa terganggu oleh bencana yang terjadi di Sumut. Untuk harga sayur juga masih normal seperti biasanya, harga cabai merah per kilonya masih berkisar Rp40 ribu, masih sama seperti sebelum bencana Sinabung di Sumut,’’ jelas Andi.(*4)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook