Riau Pos Online-Ribuan guru di Kota Pekanbaru melancarkan aksi demo besar-besaran Rabu siang tadi (28/11) pukul 13.30 WIB terkait kasus penamparan yang dilakukan Kabid
Perlindungan Hutan Dinas Kehutanan Provinsi Riau Said Nurjaya SH (Gepeng) terhadap salah
seorang guru SDN 081 Pekanbaru Hj Nurbaiti Senin lalu (26/11).
Forum Komunikasi Guru Kota Pekanbaru di bawah Koordinator Aksinya Sahran Ritonga SE MPd dengan ribuan guru mulai berkumpul di samping Gedung Pustaka Wilayah Soeman HS Pekanbaru sejak pukul 13.00 WIB usai pulang mengajar di sekolahnya masing-masing kemudian longmarch berjalan kaki ke Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Riau.
Di Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Riau ini tak ada pejabat penting yang hadir karena
sedang melaksanakan kegiatan penghijauan di Airmolek Kabupaten Indragiri Hulu. Para guru
yang demo ini akhirnya diterima oleh Kasi Pemanfaatan Hutan Tanaman Dishut Riau Hendri.
Menurut Hendri aspirasi para guru akan disampaikan kepada pimpinan di Dishut Riau.
Usai di Dishut Riau, ribuan guru longmarch lagi ke Kantor Gubernur Riau di Jalan Sudirman
Pekanbaru. Di depan pintu gerbang dekat Tugu Zapin para guru sangat emosional karena pintu
gerbang dikunci rapat dan tak dibuka petugas Satpol PP Riau. Akhirnya tiga orang guru marah
dan memanjat pintu gerbang Kantor Gubernur Riau itu.
Lantas para guru diarahkan masuk dari pintu gerbang sebelah utara di Jalan Cut Nyak Din
Pekanbaru dan barulah bisa masuk ke halaman Kantor Gubri. Kepala Kantor Kesbangpollinmas Provinsi Riau Deswanto menerima aspirasi guru. Menurut para guru ini mereka meminta Pemprov Riau memecat Said Nurjaya (Gepeng).
Guru mengutuk keras penamparan dan pengancaman menggunakan senjata api (pistol) terhadap ibu Hj Nurbaiti guru SDN 081 Pekanbaru yang dilakukan orangtua murid Said Nurjaya. Meminta Kapolda Riau agar mengusut tuntas secara hukum penamparan yang disertai pengancaman dengan senjata api kepada ibu Hj Nurbaiti yang dilakukan Said Nurjaya. Minta Gubernur Riau agar mencopot Said Nurjaya sebagai Kabid Perlindungan Hutan Dishut Riau yang telah melakukan penamparan disertai pengancaman dengan senjata api terhadap Ibu Hj Nurbaiti.
Mengharapkan seluruh masyarakat Riau dari pejabat sampai rakyat biasa menjadikan kasus
penamparan disertai pengancaman dengan senjata api terhadap Ibu Nurbaiti merupakan kasus
yang terakhir kali terjadi pada guru. Mengharapkan kepada seluruh masyarakat Riau dari
pejabat sampai rakyat biasa agar menghargai profesi guru yang telah banyak berjasa mencetak
generasi penerus bangsa.
Seperti diberitakan media ini, kasus pemukulan terhadap guru NUrbaiti ini bermula dari
dimarahinya Said Muhammad Rifki (anak dari Gepeng) oleh ibu Nurbaiti karena muridnya itu
sudah ditegur masih saja berbicara dengan temannya di kelas. Muridnya ini juga bandel
sering tak membuat tugas. Sudah diperingati berkali-kali akhirnya guru Nurbaiti mendatangi
sang murid dan mencolek kepala murid tersebut. Akhirnya masalah ini disampaikan sang murid
kepada ayahnya Said Nurjaya pada Senin lalu (26/11). Beberapa saat kemudian Said Nurjaya
datang ke sekolah dan mencak-mencak sambil menampar dan mengancam dengan senjata api
terhadap Ibu Nurbaiti.
Bukan itu saja yang dilakukan Said Nurjaya, Said juga mengancam Ibu Nurbaiti akan dibunuh,
termasuk suaminya dan tujuh keturunan Ibu Nurbaiti diancam bunuh oleh Said Nurjaya. Tak menerima atas perlakuan Said ini akhirnya kasus ini dilaporkan ke PGRI Kota Pekanbaru, Disdik Pekanbaru dan Polda Riau. Kapolda Riau Brigjen Pol Suedi Husein melalui Kabid Humas AKBP Anggaria Lopis membenarkan telah menerima laporan pengaduan ini. Menurutnya pihak aparat Polda Riau sedang menyelidikinya.(azf)