Pengawasan Pembangunan Lemah

Pekanbaru | Senin, 28 Oktober 2013 - 10:40 WIB

PEKANBARU (RP) - Hujan yang turun sebentar dengan intensitas lebat, membuat Kota Pekanbaru mengalami banjir.

Titik lokasi banjir belum beralih, terjadi di seluruh kecamatan. Termasuk di jalan-jalan protokol Kota Pekanbaru.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Wali Kota Pekanbaru Firdaus ST MT mengatakan bahwa pengawasan dari pembangunan kota ini lemah.

Berkali-kali dia juga menyebutkan pemerintah sudah melakukan langkah antisipasi, baik dalam jangka pendek sampai kepada jangka panjang, di mana 2014 akan ada masterplan pengatasan banjir kota.

Ditegaskannya juga, untuk mengatasi banjir kota ini, tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah saja. Masyarakat juga ditegaskan Wako harus ikut terlibat dalam menangani banjir ini.

Persoalanya, yang menyebabkan banjir itu adalah masyarakat itu sendiri.

‘’Mengatasi banjir, tidak bisa pemerintah saja. Masyarakat juga harus ikut terlibat, peduli dengan lingkungan, misalkan tidak menutup parit, menjaga kebersihan dan sebagainya. Karena kalau pemerintah saja yang kerja sementara masyarakat tidak peduli banjir, tidak akan bisa diatasi. Artinya masyarakat dan pemerintah harus saling bersinergi,’’ ujar Wako kepada Riau Pos, Ahad (27/10).

Untuk mengatasi banjir dalam jangka pendek ini, pemerintah juga melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) sudah diperintahkan untuk melakukan normalisasi.

Seperti diperintahkan membersihkan parit-parit, membersihkan anak sungai agar aliran air bisa lancar. Camat, lurah dan juga DKP diminta untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan Tupoksinya dalam mengatasi hal ini.

Karena menurut Wako, mengatasi banjir adalah suatu hal yang tidak mudah diselesaikan, dan juga tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun yang perlu dicari tahu itu adalah, mesti pelajari sebab dan akibat banjir itu.

Untuk itu, ditegaskan Wako, dalam mengatasi banjir ini, Pemko sudah merencanakan untuk pembangunan waduk di semua kecamatan. Dari waduk yang dibangun nanti, tidak hanya sebagai penampung debet air, juga akan disetting sebagai taman, tempat rekreasi dan penghijauan.

‘’Selama ini, kedisplinan warga kita juga kurang, dan anak-anak sungai banyak yang terisi dengan sampah. Makanya konsen kita untuk ke depan akan membangun waduk, yang konsepnya besahabat dengan alam,’’ ungkapnya.

Sebab banjir, Wako sebenarnya sudah tahu, hanya saja Satker terkesan tidak peduli dengan pembangunan yang terjadi, dan yang melanggar aturan tanpa tindakan tegas.

‘’Membangun dengan semau-maunya tidak sesuai dengan aturan membangun, sekitarnya ada parit namun tidak berfungsi, akibatnya terjadi pendangkalan. Ini saya kira persoalan yang kompleks dan perlu dukungan masyarakat juga untuk membantu menyelesaikan persoaln ini,’’ harap Wako.

Tangani Secara Nyata

Penanganan banjir Kota Pekanbaru dinilai masih belum maksimal. Anggota DPRD Kota Pekanbaru Herwan Nasri, mengatakan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru sudah mengupayakan penangan banjir. Tetapi upaya itu tidak lain hanya sekadar melepas dahaga.

‘’Rencana yang matang penanganan banjir perlu digesa dan direalisasikan, Pekanbaru harus bebas banjir. Ini tentang marwah di mana Kota Pekanbaru merupakan ibu kota Provinsi Riau,’’ ujar Herwan Nasri kepada Riau Pos, akhir pekan lalu.

Rencana yang menurut Herwan Nasri perlu direalisasikan tersebut, di mana dengan membangun drainase besar di beberapa titik di Kota Pekanbaru.

‘’Penangan banjir yang dilakukan pemerintah sudah baik dengan melaksanakan normalisasi drainase, tetapi itu tidak mengatasi masalah banjir dalam jangka panjangnya,’’ ungkapnya.

Pembangunan drainase dan waduk menjadi salah satu solusi Pemerintah Kota Pekanbaru.

Rencana itu sudah lima tahun didengung-dengungkan, tetapi realisasinya masih belum pasti. Kabarnya master plan drainase belum juga selesai.

Pembangunan drainase tersebut bakal melibatkan beberapa instansi terkait dan Provinsi Riau.

Dengan itu, perlu rencana yang sangat matang. Ditambah lagi persiapan dana anggaran yang tidak sedikit. Seperti diketahui, hujan deras yang intens melanda Kota Pekanbaru menyebabkan beberapa titik pemukiman yang ada terendam banjir.

Masalahnya karena drainase dan lainnya. Herwan Nasri meminta dinas terkait agar bersiaga.

‘’Tingkatkan kesiagaan bencana banjir, jangan menunda-nunda lagi. Banjir ini harus cepat disikapi dengan bijak,’’ ujar Herwan Nasri.

Langganan banjir di Kota Pekanbaru menjadi perhatian serius. Bahkan masalah banjir yang tidak kunjung mendapatkan solusinya dari Pemko Pekanbaru tersebut, telah dibahas dalam rapat paripurna APBD Perubahan tahun 2013, sebelum disahkan DPRD Pekanbaru Rabu (23/10) lalu.

Dalam rapat tersebut Pemko Pekanbaru dinilai tidak maksimal mencari solusi, bahkan rencana pembangunan drainase besar yang menghubungan beberapa ruas jalan di wilayah Kota Pekanbaru pun disebutkan tidak kunjung rampung. Pemko diminta agar merealisasikan upaya penanggulangan banjir tersebut secepatnya.

‘’Setiap tahun banjir di Kota Pekanbaru menjadi langganan, kita minta Pemko mengantisipasi dampak banjir sejak,’’ ujar Herwan Nasri.

Dampak bencana banjir akan selalu menyengsarakan masyarakat. Terutama dampak penyakit yang ditimbulkan, seperti sakit kulit, diare bahkan deman berdarah dengue (DBD).

Herwan Nasri menilai Pemko Pekanbaru sudah harus membentuk tim monitoring pemantau banjir. Keberadaan tim berfungsi untuk memberikan informasi perkembangan bencana banjir.

Dinas Kesehatan (Diskes) sendiri lebih dulu menyikapi antisipasi dampak banjir, yakni dengan mengaktifkan surveland di Puskesmas se-Kota Pekanbaru.

Sungai Sail

Warga Perumahan Graha Fauzan Asri, Kelurahan Tangkerang Labuai, Kecamatan Bukitraya berharap Sungai Sail diperdalam. Pasalnya menurut warga, Sungai Sail sudah sangat dangkal sehingga ketiga musim hujan air sungai selalu meluap ke pemukiman warga.

Seperti dituturkan Dadang, warga Perumahan Graha Fauzan Asri, kepada Riau Pos, Ahad (27/10).

Menurutnya, keberadaan sungai di belakang perumahan tersebut sudah sangat dangkal pada kondisi normal.

Sehingga ketika hujan lebat mengguyur di sekitar daerah aliran Sungai Sail, perumahan yang mereka tempati selalu banjir.

‘’Kemarin sebelum banjir melanda, banyak juga yang memancing. Saya lihat ketika mereka menyeberangi sungai, airnya hanya setinggi pinggang orang dewasa. Sehingga saya kira sungai yang terlalu dangkal memicu meluapnya air ke perumahan,’’ tuturnya.(gus/ilo/*4/rnl)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook