PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Holding Perkebunan Nusantara melalui anak perusahaannya yaitu PTPN V berhasil meraih penghargaan sebagai second runner-up dalam Kategori Renewable Energy for Cogeneration.
Penghargaan ini diberikan atas prestasi dalam pengembangan pembangkit tenaga biogas hasil kolaborasi bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional di Pabrik Kelapa Sawit Sungai Pagar, Kabupaten Kampar, Riau.
PTPN V menjadi satu-satunya perusahaan perkebunan milik negara yang menerima penghargaan dalam kategori ini. Penghargaan tersebut diserahkan Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, dan Perubahan
Iklim Malaysia Nik Nazmi Bin Nik Ahmad kepada Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko Santosa dalam acara ASEAN Energy Awards (AEA) 2023di Nusa Dua, Bali, Jumat (25/8) malam.
ASEAN Energy Awards 2023 merupakan bagian dari rangkaian 41st ASEAN Minister on Energy Meeting (AMEM) dan ASEAN Energy Business Forum. Dalam kesempatan tersebut, Jatmiko mengucapkan terima kasih kepada pihak penyelenggara dan dewan penilai atas penghargaan ini.
Ia juga menyatakan bahwa prestasi positif ini merupakan hasil dari transformasi masif yang sedang berlangsung di PTPN Group.
“Penghargaan internasional ini akan memberikan motivasi lebih bagi perusahaan untuk terus mengembangkan pemanfaatan energi baru terbarukan sebagai bagian integral dari operasi perusahaan perkebunan milik negara,” ujarnya.
Jatmiko mengungkapkan, PTPN V terus berupaya mengoptimalkan sinergi dan transfer pengetahuan dengan berbagai pihak dalam upaya memperkuat pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT). Perusahaan ini telah berhasil membangun lima instalasi pembangkit tenaga biogas (PTBG) melalui kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional serta perusahaan swasta.
Selain itu, anak perusahaan holding perkebunan yang akan bergabung dengan PalmCo saat ini juga menjalin kerja sama dengan Korea Selatan dan Jepang untuk memperkuat pemanfaatan biogas. Jatmiko menekankan pencapaian ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk menghasilkan produk minyak sawit berkelanjutan (sustainable palm oil) yang telah diimplementasikan sejak tahun 2019. “Upaya dekarbonisasi dan pemanfaatan energi terbarukan menjadi salah satu program yang mengalami percepatan,” tambahnya.
Dalam konteks ini, Jatmiko menegaskan PTPN V yang juga ditasbihkan Holding Perkebunan sebagai perusahaan teradaptif dan teruntung di PTPN Group pada tahun 2022 ini akan meningkatkan fokus pada pemanfaatan energi yang ramah lingkungan dalam operasionalnya.
Terbukti selama 4 tahun terakhir PTPN V telah menyelesaikan pembangunan 1 Pembangkit Listrik Tenaga Biogas dan 1 Pembangkit Tenaga Bilogas Cofiring hasil kolaborasi BRIN, serta 3 PTBG Cofiring hasil pembangunan mandiri.
Dekarbonisasi untuk Perkuat ESG
Sementara itu, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, menjelaskan bahwa program pengembangan energi baru terbarukan sejalan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan terhadap Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (Environment, Social, and Governance/ESG) yang diterapkan secara berkelanjutan oleh PTPN Group.
Ghani juga merujuk pada pencapaian baru-baru ini, di mana PTPN Group meraih posisi teratas dalam peringkat dunia dalam penerapan ESG, mengungguli 108 perusahaan sektor pertanian lainnya dari Sustainalytics. Lembaga pemeringkat ESG terkemuka yang beroperasi selama 30 tahun itu memberikan penilaian komprehensif dan memberikan rating ESG sebesar 17,1 untuk PTPN III (Persero).
“Pencapaian ini menempatkan Holding Perkebunan Nusantara di posisi yang lebih baik daripada empat perusahaan pertanian besar dunia lainnya, yakni COFCO International (HK) Ltd, Marinasol Holding Plc, Tereos SCA, dan Louis Dreyfus Co BV,” ujar Ghani.
“In sya Allah, di bawah dukungan pemegang saham dan kolaborasi berbagai pihak dalam dan luar negeri, maka kami akan semakin berperan aktif guna mendukung komitmen Pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi sebesar 29 persen (dengan usaha sendiri) dan 41 persen (dengan dukungan internasional) pada tahun 2030,” tegasnya lagi.
Sebagai catatan, PTPN V sebelumnya telah meraih penghargaan dalam ASEAN Energy Award yang merupakan penghargaan tertinggi di bidang energi di ASEAN, dan ini telah menjadi tradisi sejak tahun 2000. Pada tahun 2014, PTPN V berhasil meraih juara pertama dalam Kategori Off Power melalui proyek PLTBg Tandun.
Pembangkit ini mencerminkan semangat PTPN V dalam memperluas pemanfaatan EBT hingga akhirnya menjadikan perusahaan ini sebagai pemain utama dalam pemanfaatan PTBG di bawah naungan Holding Perkebunan Nusantara.(ifr/eca)