PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Puluhan masyarakat mengikuti penyuluhan dan pelatihan pengolahan mi basah kijing (Anadonta sp) yaitu kerang air tawar yang dipelihara di kolam-kolam ikan secara tumpang sari, sebagai produk unggulan di Desa Sungai Paku, Kecamatan Kampar Kiri, Kampar. Kegiatan yang diadakan Dosen Universitas Riau Fakultas Perikanan dan Kelautan, Jurusan Teknologi Hasil Perikanan tersebut digelar, Ahad (27/8). Sasaran kegiatan ini adalah kelompok Tani Alam Bendungan Desa Sungai Paku.
Ketua Penyuluhan Prof Dr Bustari Hasan MSc menuturkan, penyuluhan dan pelatihan yang dilaksanakan ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat, untuk meningkatkan perekonomian di Desa Sungai Paku. Dengan penyuluhan dan pelatihan ini, tentu saja akan menambah keterampilan dan nilai tambah terhadap produk mereka.
Adapun yang memberikan penyuluhan dan pelatihan di antaranya, Prof Dr Bustari Hasan MSc, Dian Iriani SPi MP MSc dan Ir N Ira Sari MS. Tidak hanya itu Sadarlis SPi selaku ketua kelompok tani, juga memberikan pemaparan potensi daerah.
Tujuan dengan diadakan penyuluhan dan pelatihan ini, tidak hanya akan memberikan keterampilan pada masyarakat, membuka lapangan pekerjaan, memberikan nilai tambah terhadap produk, akan tetapi juga memperbanyak ragam pangan protein dan pada gilirannya akan meningkatkan konsumsi protein masyarakat yang masih rendah.
“Mi kijing dengan pewarna alami dari wortel dan daun suji. Jadi ada 3 bentuk mi yang dibuat yaitu, mi original, mi pewarna dari wortel dan mi daun suji,” tambah Dian Iriani SPi MP MSc.(rif/ifr)