PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Program Universal Health Coverage (UHC) atau Jaminan Kesehatan Pekanbaru Bertuah akan diluncurkan hari ini di RSD Madani Pekanbaru, Jumat (28/7). Diharapkan penerapan berobat dengan hanya memakai KTP ini bisa berlangsung sukses.
”Kami harapkan sukses dalam pelaksanaan dan realisasinya di masyarakat,” harap anggota Komisi III DPRD Pekanbaru Zulkarnain SE MSi, Kamis (27/7).
Untuk mendukung agar program ini sukses, Zulkarnain katakan harus didukung semua pihak dalam hal ini fasilitas kesehatan (faskes) yang ada di Kota Pekanbaru. Puskesmas dan rumah sakit diminta melayani dengan sepenuh hati dan tidak menolak warga yang datang berobat.
”Maksud kami di sini, semua rumah sakit dan faskes, harus terkoneksi link UHC ini. Jangan sampai rumah sakit yang satu ada, sementara rumah sakit yang lain belum terdaftar. Ini yang harus diantisipasi,” sebutnya.
Politikus PPP ini mengimbau kepada semua pihak, untuk mendukung program yang mulia dari pemerintah ini. Apalagi ini masuk dalam program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional), selain program KIS.
”Ini juga perlu kami wanti-wanti. Bagi masyarakat yang sudah masuk program KIS, tak perlu lagi masuk ke UHC. Karena bisa double atau ganda pembayarannya oleh APBD. Makanya ini harus teliti,” ungkapnya.
Ditegaskannya, DPRD secara lembaga pun mengharapkan kepada Pemko Pekanbaru maksimal dalam menyosialisasikan secara menyeluruh mengenai UHC ini. Termasuk kelas apa saja yang dikover UHC Pemko Pekanbaru saat ini. Karena nantinya, jika ada persoalan di lapangan, masyarakat kebanyakan mengadu ke DPRD Pekanbaru.
”Kalau sekarang hanya untuk kelas III BPJS saja, itu disampaikan baik-baik ke masyarakat. Karena bisa saja ke depan, tidak ada pembagian kelas lagi. Karena ini baru, mungkin Pemko masih memisahkan kelasnya,” kata Zulkarnain lagi.
Hari Ini Diluncurkan
Terpisah, Penjabat Wali Kota (Pj Wako) Pekanbaru Muflihun SSTP MAP menyebutkan, dengan diluncurkannya Jaminan Kesehatan Pekanbaru Bertuah diharapkan warga bisa mengakses pelayanan kesehatan secara gratis baik di puskesmas maupun rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan hanya dengan menunjukan KTP.
”In sya Allah UHC akan kita launching besok (hari ini, red). Sebenarnya kita tanggal 1 Juli kemarin sudah bisa, tapi kita masih mempersiapkan syarat-persyaratan dan juga kesiapan dari masing-masing puskesmas atau rumah sakit,” ujarnya, Kamis (27/7).
Dijelaskan Muflihun lagi, sekitar 144 pelayanan kesehatan yang masuk dalam program ini memang tidak sepenuhnya memberikan pelayanan secara gratis, tergantung pada tingkat pelayanan kesehatan yang didapatkan.
”Memang bukan berarti semuanya gratis. Kalau nanti operasi besar atau tindakan yang juga tidak mampu ditangani itu tidak bisa digratiskan. Makanya ada batasan sejauh mana kita bisa gratis, itu yang perlu diinformasikan kepada puskesmas dan rumah sakit. Sehingga jangan lagi nanti masyarakat itu miss sama layanan kesehatannya,” ungkapnya.
Saat ini, disebutkannya, Pemko Pekanbaru punya niat baik untuk bagaimana pelayanan kesehatan di Pekanbaru ini bisa diberikan untuk masyarakat luas. Apalagi kini secara sistem semuanya siap digunakan, daj pemerintah kota juga akan memberikan panduan buku pedoman agar tak ada miss di masyarakat terkait UHC itu sendiri.
Pasalnya dalam program ini nantinya warga Pekanbaru bisa mendapat pelayanan kesehatan di seluruh rumah sakit dan fasilitas kesehatan (faskes) hanya dengan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP).
”Ini adalah salah satu upaya pemerintah kota dalam memenuhi pelayanan dasar bagi masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution ST MSi menjelaskan warga penerima program Jaminan Kesehatan Pekanbaru Bertuah merupakan warga kurang mampu yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial.
”Kalau warga sudah masuk (DTKS, red), itu otomatis dia dah bisa dikover,” ungkapnya.
Nantinya, Jaminan Kesehatan Pekanbaru Bertuah juga bisa diakses warga di rumah-rumah sakit di luar Kota Pekanbaru yang tentunya bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
”Jadi di manapun masyarakat Pekanbaru, kita berusaha mengcover dengan program ini. Misalnya lagi di Padang, lagi sakit, tiba-tiba masuk rumah sakit, nah ini dikoordinasikan oleh tim supaya bisa difasilitasi juga oleh BPJS Kesehatan,” katanya.(gus/ayi)