KOTA (RP) - Sejak naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM), ternyata berdampak kepada semua aspek, termasuk juga tarif angkutan umum di Kota Pekanbaru. Untuk itu Dishubkominfo Kota Pekanbaru melakukan pemantauan terhadap angkutan umum, Kamis (27/6), di beberapa titik di Jalan Sudirman depan Plaza Sukaramai dan Jalan Ahmad Yani dekat Pasar Senapelan.
Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) Dinas Perhubungan dan Komunikasi Informasi Kota Pekanbaru Arifin SH melalui Kasi Wasdal Max Robert, kepada Riau Pos, Kamis (27/6).
‘’Dari hasil pemantauan yang kita laksanakan pagi tadi (kemarin, red) secara umum belum ada angkutan yang menaikkan tarif angkutan,’’ ujarnya.
Akan tetapi menurut Robert, memang ada juga sejumlah supir yang sudah menaikkan harga angkutan dari Rp2.000 menjadi Rp2.500 bahkan ada yang samapai Rp3.000. ‘’Hasil pemantauan kita tadi memang ada yang sudah curi start melakukan tarif sampai Rp2.500 dan ada juga yang samapi Rp3.000. Namun, kita tetap mengimbau agar mereka bersabar sampai ada keputusan,’’ ujarnya.
Lebih lanjut Robert menjelaskan, sampai saat ini belum ada ketetapan berapa persen kenaikan tarif untuk anggkutan umum di Kota Pekanbaru. ‘’Kita mengimbau supaya supir dan pengusaha menahan diri sampai ada pengumuman resmi dari Pemerintah Kota Pekanbaru,’’ imbaunya.
Robert juga menambahkan, dari hasil rapat antara Organisasi Angkutan Darat (Organda) dengan Diskominfo Kota Pekanbaru mengusulkan kenaikan untuk angkutan umum darat kepada Pemko Pekanbaru sebesar 15-20 persen. ‘’Jadi hanya tinggal keputusan wali kota saja, kami mengerti apa yang dirasakan oleh para pengusaha dan sopir, jadi bersabarlah,’’ tutupnya.(*3)