Laporan Joko Susilo dan M Ali Nurman, Kota
Sebentar lagi memasuki bulan suci Ramadan, bulan yang penuh berkah untuk menjalankan ibadah puasa. Momen tersebut juga dimanfaatkan untuk pedagang yang menjual jajanan yang melaksanakan ibadah puasa. Di Pekanbaru sendiri, setidak dapat mencapai 300 titik pedagang Pasar Ramadan. Data tersebut berdasarkan rincian dari Dinas Pasar (Dispar) Kota Pekanbari tahun 2012.
Sementara untuk Ramadan kali ini, Kepala Dinas Pasar (Dispar) Kota Pekanbaru Sadri, mengatakan Pasar Ramadan dikelolah langsung oleh pihak kecamatan. Sementara untuk parkirnya dikelola pemuda setempat. Dispas Pekanbaru sendiri akan berkoordinasi dengan Asosiasi pedagang dadakan Ramadan untuk mendata keberadaan pasar tersebut.
‘’Dinas Pasar bertanggungjawab hanya terhadap pasar yang dikelola Pemerintah Kota Pekanbaru. Namun untuk pasar kaget atau Pasar Ramadan biasanya ditangani langsung oleh pihak kecamatan dan pemuda setempatnya, jadi bukan Dinas Pasar,’’ kata Sadri kepada Riau Pos, Kamis (27/6). Menurutnya, meski keberadaan pasar dadakan tersebut hanya terlihat beroperasi ketika bulan suci Ramadan, tetapi jika tidak mendapatkan perhatian serius dari pihak terkait, maka bisa saja menimbulkan dampak negatif. Dampak yang dimaksud Sadri tersebut seperti kemacetan lalu lintas serta keamanan. Sehingga menurutnya perlu adanya persiapan lokasi yang strategis oleh pihak kecamatan.
Upaya meminimalisir hal tersebut, menurut Sadri petugas dari Dinas Pasar akan turun juga untuk mendata serta berkoordinasi dengan asosiasi pedagang. Sehingga keberadaan pasar tidak menimbulkan masalah baru di Kota Bertuah ini. ‘’Meski bukan tanggungjawab kita, namun kita tetap akan memantau dan berkoordinasi dengan asosiasi pedagang dadakan tersebut,’’ jelasnya.
Ditambahkan Sadri, sampai dengan Kamis (27/6), belum diketahui jumlah keberadaan Pasar Ramadan yang bakal digelar di beberapa titik. Pasalnya, asosiasi pedagang pasar dadakan tersebut belum kunjung melaporkannya. Seharusnya menurut Sadri, pedagang dadakan membentuk asosiasi dan saat ini sudah melapor ke Dinas Pasar Pekanbaru. ‘’Kita imbau agar asosiasi pedagang Ramadan secepatnya melapor ke Dinas Pasar,’’ tegasnya.
Ditambahkan dia, yang berwenang langsung terhadap pasar dadakan Ramadan tersebut selain pihak kecamatan, juga Satpol PP, Dinas Perhubungan dan Satlantas. Dia berharap pihak kecamatan menyediakan lokasi untuk pedagang dadakan yang tidak berdekatan dengan jalan raya. Seperti keberadaan pasar dadakan yang berada di Kecamatan Bukit Raya, setiap tahunnya menimbulkan kemacetan karena keberadaannya tepat di depan jalan raya. Pengunjung ramai dan kendaraan pun saling mengantre menyebabkan macet total.
Harus Tertib
Terkait Pasar Ramadan, pihak kepolisian akan berkordinasi dengan pihak terkait serta mengimbau masyarakat agar bisa tertib. Hal ini diungkapkan Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar kepada Riau Pos, Kamis (27/6), melalui Kasat Lantas Kompol M Mustofa SIK. ‘’Kita mengimbau untuk masyarakat baik itu penjual maupun pembeli agar tertib dalam berbelanja, sehingga aman dan lancar,’’ ujar Kasat Lantas.
Yang bisa dilakukan lanjut Mustofa, adalah bagi pedagang tidak berjualan di badan jalan. ‘’Pada pembeli juga parkirlah kendaraan sesuai dengan tempat dan lokasi yang disediakan,’’ lanjutnya.
Untuk penertiban dan pemantauan selama Ramadan, Kasat Lantas mengungkapkan pihaknya akan segera berkordinasi dengan pihak terkait. ‘’Untuk lokasi pasar kaget, terutama penjual takjil selama bulan Ramadan selalu kita kordinasikan dengan pihak aparat pemerintah serta masyarakat sekitar,’’ katanya.
Termasuk juga, pada saat pelaksanaan pengaturan yang dilakukan bersama-sama. ‘’Diatur secara bersama-sama dan bertanggungjawab terhadap akses,’’ jelas Kasat Lantas.
Pemantauan terhadap kemacetan yang mungkin timbul nantinya dilakukan Satlantas dengan patroli.(rnl)