Mantan Dirut KSEI Dapat Apresiasi Nasdaq

Pekanbaru | Selasa, 28 Mei 2019 - 12:20 WIB

Mantan Dirut KSEI Dapat Apresiasi Nasdaq
Friderica Widyasari Dewi (tengah) ketika menjabat Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), menekan tombol saat peluncuran fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) generasi terbaru atau AKSes Next Generation (AKSes Next-G) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, baru-baru ini. (MIFTAHULHAYAT/ JPG)

JAKARTA (RIAU POS. CO)  -- Mantan Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Friderica Widyasari Dewi atau yang biasa disapa Bu Kiki dipilih Nasdaq menjadi perempuan yang sukses di pasar modal. Nasdaq merupakan bursa terbesar kedua di dunia asal Amerika Serikat.

Posisi Kiki sebagai Dirut KSEI berakhir per kemarin (27/5), digantikan oleh Mantan Direksi Bursa Efek Indonesia periode 2009-2015 Uriep Budhi Prasetyo. Setelah habis masa jabatannya di KSEI, Kiki mengaku akan rehat dulu sejanak. “Surprise, sweet surprise di akhir masa tugas saya. Terharu juga atas apresiasi yang diberikan,” ungkapnya pada JPG, kemarin (27/5).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurutnya, KSEI memiliki banyak potensi bisnis untuk bisa dikembangkan ke depan. Central Securities Depository (CSD) tidak hanya menjadi lembaga penyimpan dan penyelesaian, tapi juga menjadi financial dan information hub, karena CSD punya semua data di pasar modal.

KSEI juga sudah memulai dengan membuat sistem pengelolaan investasi terpadu (S-Invest) untuk reksa dana. Program ini bertujuan untuk mengembangkan infrastruktur pasar modal sehingga bisa meningkatkan efisiensi dan transparansi di pasar modal.

“AKSes Next-G kemarin bentuk program meningkatkan transparansi, semoga KSEI semakin maju dan bermanfaat untuk pengembangan industri dan perekonomian Indonesia,” imbuhnya.

Dilansir dari laman resmi Nasdaq, dalam wawancaranya Kiki menyampaikan setelah lulus dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan MBA di bidang keuangan di California State University, AS, dirinya bekerja di Bursa Efek Jakarta yang sekarang dikenal dengan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kiki berpandangan pasar modal Indonesia memiliki potensi yang besar untuk tumbuh dalam hal ukuran pasar, jumlah investor. perusahaan terbuka, pengembangan produk, serta lainnya. Setelah bergabung dengan Self Regulatory Organization (SRO) dirinya menyadari bahwa tekhnologi menjadi tulang punggung di pasar modal.

Pasar modal Indonesia telah berkembang pesat, banyak cara yang bisa ditempuh agar tetap tumbuh di masa depan. Jumlah investor kita telah tumbuh signifikan, namun masih sangat rendah jika dibandingkan penduduk Indonesia. “Saya memiliki keyakinan kuat bahwa Pasar modal Indonesia akan tumbuh semakin besar di masa depan,” terangnya.

Saran Kiki bagi profesioal muda yang bercita-cita menjadi bagian dari industri keuangan dan teknologi untuk terus bersikap gigih, optimis, dan percaya diri. Pengetahuan, keterampilan di bidang keuangan dan tekhnologi yang akan membuat anda menonjol di antara yang lain.(nis/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook