KOTA (RP) - Halte-halte yang ada dan digunakan bagi penumpang Trans Metro Pekanbaru (TMP) untuk semua koridor kondisinya rusak berat. Dari pantauan Riau Pos di lapangan, sampai saat ini belum ada tanda-tanda untuk diperbaiki.
Berdasarkan informasi dari masyarakat, halte ini kalau malam hari kerap menjadi tempat mangkal orang pacaran karena kondisinya tidak terkunci dan gelap. ‘’Kalau malam ada juga kami lihat anak muda pacaran di halte, karena kondisinya sangat mendukung, tidak terkunci dan gelap,’’ kata salah seorang sumber Riau Pos, Ardi, Senin (27/5).
Menanggapi persoalan ini, anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Sigit Yuwono justru menyebutkan pembangunannya mubazir, tidak terawat dengan dan kurangnya pengawasan dilakukan oleh dinas yang berwenang. ‘’Pembangunannya terkesan mubazir, tidak terawat dan terkesan dibiarkan hancur, apalagi tidak ada petugas yang jaga. Kalau sudah seperti ini siapa yang bertanggungjawab,’’ kata Sigit.
Disebutkannya, belum lagi selesai urusan halte, Pemerintah Kota Pekanbaru jelang launching 50 unit Bus TMP yang baru sempena Hari Jadi Kota Pekanbaru ke-229, kembali membangun halte baru. Pembangunannya dinilai asal jadi saja. Sigit minta dinas terkait, entah itu Dishub atau PU untuk kembali melakukan kajian terhadap pembangunan halte tersebut sebelum dipergunakan.
‘’Saya lihat di Jalan HR Soebrantas, tepatnya di Persimpangan Jalan Delima, halte itu dibangun terlalu dekat dengan persimpangan. Saya yakin kalau dioperasikan, di simpang itu akan macet dan rawan kecelakaan,’’ kata Sigit.
Dilanjutkannya, selain dibangun terlalu dekat dengan persimpangan jalan, halte tersebut juga dibangun terlalu berdempetan dengan badan jalan. Diyakini akan terjadi kemacetan ketika bus TMP mengambil penumpang di halte tersebut. ‘’Apa lagi halte yang bibirnya masuk ke badan jalan, salah-salah pengendara bisa saja menabrak halte yang masuk ke badan jalan itu,’’ katanya khawatir.(gus)