Murid Tenggelam, Guru Ditahan

Pekanbaru | Senin, 28 Januari 2019 - 09:20 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) Aparat Polsek Rumbai Pesisir menahan seorang guru SDN 166 Rumbai bernama AN. Guru pendidikan jasmani itu diduga telah lalai sehingga mengakibatkan seseorang muridnya meninggal dunia.

Kapolsek Rumbai Pesisir Kompol Ardinal saat dikonfirmasi Riau Pos mengatakan, tindakan penahahan terhadap AN tersebut mereka lakukan untuk mengantisipasi peristiwa yang tidak diinginkan. Namun ia tak menjelaskan peristiwa apa yang tidak diinginkan tersebut.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Ya, guru tersebut masih kami tahan sejak kemarin (Sabtu, red) terkait meninggalnya murid SD beberapa hari lalu. Ini kami lakukan untuk mengantisipasi adanya peristiwa yang tidak diinginkan di kemudian hari,” kata Ardinal kepada Riau Pos, Ahad (27/1).

Hingga pada saat ini, ia  katakan, anggotanya masih melakukan proses penyidikan lebih mendalam untuk mengetahui secara pasti peristiwa yang mengakibatkan seseorang murid SDN 166 bernama Jul Leo Hendra Syaputra (11) meninggal dunia akibat tenggelam.

Diberitakan sebelumnya, Jul Leo Hendra Syaputra (11), murid sekolah dasar negeri (SDN) 166 Jalan Nelayan, Rumbai ditemukan sudah tak bernyawa di anak Sungai Siak, Jumat (25/1) lalu. Korban ditemukan tenggelam di parit Belanda (anak Sungai Siak) yang berada di Jalan Siak IV, Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai Pesisir. Korban merupakan Warga Jalan Nelayan, Gang Sepakat, Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai.

Sebelum peristiwa tersebut terjadi, awalnya sekitar pukul 14.00 WIB, murid SDN 166 Rumbai berjumlah 51 orang yang terdiri dari anak perempuan 31 orang dan anak lelaki 20 orang melaksanakan hiking dengan berjalan kaki dari sekolah. Mereka dipandu oleh guru mereka AN (guru Penjas) menuju bawah Jembatan Siak IV.

Setiba di Parit Belanda atau anak Sungai Siak yang berada di Jalan Siak IV, beberapa murid  meminta izin kepada gurunya untuk mandi di pinggir parit. Namun AN tidak mengizinkan karena aliran air cukup deras.

Namun larangan AN tidak diindahkan. Sebagian murid tetap bermain di pinggiran parit. Saat AN kembali mengumpulkan murid-muridnya untuk melanjutkan perjalanan, ia mendapat kabar dari murid bernama Aldi (12) bahwa ada seorang murid yang hilang di parit. Mendapatkan informasi tersebut, AN langsung terjun ke parit untuk mencari muridnya tersebut. Namun korban tidak berhasil ditemukan.

AN kembali naik ke jalan dan mencoba menghitung kembali jumlah muridnya. Setelah  dihitung ternyata benar, muridnya kurang satu dan diketahui bahwa murid yang hilang bernama Ju Leo Hendra Syaputra.

Selanjutnya AN bergegas menghubungi pihak kepolisian. Sekitar pukul 16.00 WIB, petugas kepolisian Polsek Rumbai tiba di tempat kejadian perkara (TKP) hingga langsung mengkoordinir upaya pencarian korban yang tenggelam.

Saat itu petugas juga menghubungi orang tua korban, serta berkoordinasi via ponsel kepada Tim SAR. Sebelum Tim SAR tiba di TKP, banyak relawan setempat yang mulai berdatangan dengan sukarela menyelam mencari korban.

Sekira pukul 17.10 WIB, hasil penyelaman secara manual oleh relawan setempat, akhirnya jasad korban berhasil ditemukan. Selanjutnya korban dievakuasi ke Klinik Misbah di Jalan Sembilang, Kecamatan Rumbai Pesisir untuk dilakukan pemeriksaan.(yls)

(Laporan SAKIMAN, Rumbai Pesisir)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook