PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Pekanbaru telah melakukan analisa terhadap kasus kecelakaan maut yang terjadi di Jalan HR Soebrantas, Sabtu (26/11/2022) malam.
Kejadian yang menewaskan satu orang anak berusia 12 tahun itu diduga terjadi akibat kelalain sopir bus yang saat tabrakan langsung melarikan diri.
Kasatlantas Polresta Pekanbaru Kompol Birgitta mengatakan, awalnya mobil bus dengan pelat nomor BK 7466 LD datang dari arah timur menuju jalur selatan Jalan HR Soebrantas. Sesampainya di depan Balai Besar Konservasi SDA, bus berpindah lajur ke lajur tengah.
Pada saat itulah, bus menabrak pengendara sepeda motor yang bergerak dari arah fly over ke Jalan HR Soebrantas. Pengendara bernama Sabrani mengalami luka di beberapa bagian. Sang anak yang masih berumur 12 tahun, tewas di tempat karena dilindas bus.
"Akibat dari kejadian tersebut korban Sabrani mengalami luka lebam di pinggul, luka lecet di kedua kaki dan tangan dan dibawa ke RS Awal Bros Panam," tutur Kompol Birgitta.
"Anak korban berumur 12 tahun mengalami luka berat di kepala, luka lecet di kedua kaki dan meninggal dunia di lokasi," sambungnya.
Dari hasil analisa dan pemeriksaan beberapa saksi, pihaknya menduga pengemudi bus tidak hati-hati dan tidak konsentrasi saat berkendara.
Karena ketika mendahului, dia tidak menyadari bahwa bus yang dikemudian tidak mempunyai ruang gerak cukup ketika berpindah jalur.
"Sehingga mengakibatkan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Saat mendapat informasi, petugas langsung tiba di lokasi. Dan kami tidak menemukan sopir. Diduga dia kabur usai menabrak korban," imbuhnya.
Pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terkait siapa sopir pembawa bus maut tersebut. Sementara itu, polisi telah menahan bus sebagai barang bukti perkara.
"Barang bukti bus telah kami amankan. Untuk pelaku masih dalam tahap lidik, mudah-mudahan segera terungkap," pungkasnya.
Laporan: Afiat Ananda (Pekanbaru)
Editor: Edwar Yaman
