Ahli Gizi: Santan Tidak Berbahaya

Pekanbaru | Minggu, 27 Oktober 2013 - 09:02 WIB

PEKANBARU (RP) - Ternyata mengkonsumsi santan yang selama ini diduga penyebab meningkatnya kolesterol di tubuh adalah anggapan keliru.

Santan tidak berbahaya seperti mengkonsumsi daging atau jeroan. Hal itu diungkapkan oleh pakar gizi Indonesia, dr Susianto saat berkunjung ke Riau Pos.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dokter Susianto saat ini menjabat Presiden Asia Pasific Vegetarian Union (APVU), Koordinator IVU Asia Pacific, Presiden Vegan Society of Indonesia (VSI), Ketua Indonesia Vegetarian Sociaty (IVS).

Selain dr Susianto juga hadir Prof Prasasto Satwiko, Ir, MBSc, Phd.  

Prof Prasasto adalah Departement of Architecture Universitas Atma Jaya, Yogyakarta. Kedua pakar ini menyempatkan diri singgah ke Riau pos dan berbagi banyak hal tentang gizi dan dampaknya terhadap lingkungan.

Malam sebelumnya dr Susianto menjadi pembicara pada Seminar Vegetarian di Hotel Furaya yang dilaksanakan oleh Indonesia Vegetarian Sociaty (IVS) Pekanbaru.

Susianto maupun Prasasto sudah kerap kali menjadi nara sumber di berbagai seminar, bahkan tamu undangan di televisi-televisi nasional.

Kedatangan Susianto disambut langsung oleh Pimpinan Perusahaan Riau Pos, Asnida Syukur, yang juga merupakan teman sekolahnya saat di Tanjung Pinang.

Hadir juga dalam pertemuan di ruang rapat redaksi itu Pemimpin Redaksi (Pemred) Mhd Nazir Fahmi, Manager Iklan Tengku Rasmin dan masih banyak lainnya.

Susianto dengan santai dan terbuka, bercerita berbagai hal tentang keperluan gizi bagi tubuh seseorang.

‘’Saya juga berkerja di perusahaan analisis makanan dan industri. Saya seorang Vegan. Kalau di Indonesia namanya Indonesian Vegetarian Sociaty (IVS), di Malaysia namanya Malaysian Vegetarian Sociaty (MVS). Di Singapura juga ada. Di Malaysia paling didukung oleh pemerintah di sana. Waktu seminar beberapa waktu lalu, pemerintah Malaysia mengirim dua utusan,’’ kata Susianto mengawali perbincangan panjang dengan Riau Pos.

Dijelaskan Susianto, gizi yang baik dan seimbang bermula dari pola makan yang baik. Makanan nabati (sayur-sayuran) merupakan sumber makanan yang paling baik. Saat ini, makanan nabati sangat pupuler dan terkenal mampu mencegah berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan kanker.

Hampir semua karyawan Riau Pos yang hadir dalam pertemuan itu, termasuk Pimpinan Perusahaan dan Pemred, juga banyak bertanya.

Berbagai persoalan yang muncul antara lain, bagaimana cara diet yang baik, kekurangan dan kelebihan daging dan ikan, dampak terlalu banyak makan daging dan ikan, gizi bagi ibu hamil dan menyusui, gizi bagi remaja yang hingga persoalan obesitas dan kelebihan gizi.

‘’Diet bisa dilakukan dengan mengatur pola makan yang benar. Kurangi lemak dan perbanyak makan sayur,’’ beber Susianto.

Berbagai hal yang disampaikan Susianto hingga berbagai jawaban yang disampaikan atas pertanyaan yang muncul itu, disambut antusias dan penuh semangat.

‘’Ini kesempatan emas yang sangat berharga. Sayang kalau kita tidak memanfaatkannya. Jarang-jarang ita bisa bicara dan konsultasi langsung dengan nara sumber hebat seperti Pak Susianto ini. Semoga apa yang disampaikan beliau benar-benar memberi arti,’’ kata Asnida Syukur menutup pertemuan yang berlangsung hampir dua jam itu.(kun)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook