Laporan M ALI NURMAN dan SYAHRUL MUKHLIS, Kota
RATUSAN warga yang tinggal di sekitar PLTD/G Teluk Lembu, PLN Sektor Pekanbaru, Jalan Tanjung Datuk Ujung mendapat rejeki nomplok karena ‘’memanen’’ tumpahan minyak solar dari salah satu tangki penampung yang ada di pembangkit listrik itu, Jumat (26/10) sore. Pihak PLN mengatakan, minyak yang tumpah berjumlah sekitar 1.500 liter.
Pantauan Riau Pos sekitar pukul 16.00 WIB di lokasi tumpahan solar, tepat di samping pagar PLTD Teluk Lembu, warga mulai dari orang tua, hingga anak-anak sibuk menguras parit tempat solar yang tumpah mengalir. Ada dari mereka yang membawa drum ukuran 200 liter, baskom ukuran besar, jerigen ukuran 20 liter, hingga ember.
Mulai dengan menyedot menggunakan selang, sampai mengais menggunakan gayung dan memeras genangan air yang berwarna hitam kemerahan dilakukan agar bisa turut mengambil solar agar tak terbuang percuma itu. Salah satunya adalah Ajo (51), warga sekitar. Tak kurang, ia berhasil mengambil 320 liter solar dari parit itu dengan satu drum ukuran 200 liter dan enam jerigen ukuran 20 liter.
‘’Dari pukul 15.00 WIB tadi, mengalir macam keran dibuka,’’ kata Ajo. Dilanjutkannya, warga mengambil solar yang tumpah ini karena melihat kesempatan. ‘’Namanya terbuang dalam parit, apa salah kita ambilnya. Dari pada terbuang percuma,’’ katanya. Tumpahan solar ini, kata Ajo lagi, baru berhenti mengalir sekitar pukul 16.00 WIB. Meski begitu, warga tetap datang silih berganti mengganti drum dan penampung yang telah penuh dengan yang baru. ‘’Sekarang mau disimpan dulu, karena kalau jual sekarang kan murah. Mau diendapkan dan disaring dulu,’’ imbuhnya.
Sementara itu, Manajer PLN sektor Pembangkitan Pekanbaru, Abdul Rohim didampingi Manajer Bidang SDM dan KHA, Drs Suhatman MM mengatakan, tak kurang dari 1.500 liter solar tumpah Jumat sore itu. Diakuinya, tumpahnya solar itu diakibatkan kelalaian dalam menakar isi dari tangki 2 X 3.000 liter.
‘’Isinya tumpah akibat kepenuhan. Karena sekarang musim hujan, PLTD 1,2 dan 3 yang biasanya dioperasikan penuh setiap hari, sekarang siang rata-rata dihentikan. Kita gunakan listrik dari PLTA Kotopanjang yang airnya naik. Jadi saat mengisi, perkiraan semula isi tangki yang kurang ternyata tidak sebanyak itu, makanya ada yang tumpah,’’ papar Abdul Rohim.
Ia melanjutkan, saat tumpah itu sedang dilakukan pengisian oleh Pertamina yang setiap harinya memenuhi 250 ribu liter dari 750 ribu liter kebutuhan minyak PLTD per harinya. ‘’Saat memompa itu, mungkin ada yang tidak tepat. Dari tangki 2x 3.000 liter ada yang jatuh,’’ lanjutnya.
Untuk menanggulangi tumpahan yang semakin banyak, dilakukanlah penanggulangan melalui treatment dengan pompa penampung. ‘’Mengisinya tadi dari pukul 12.00 WIB. Bocornya sekitar pukul 15.00 WIB. Sebagian langsung kita saring. Yang sudah diambil masyarakat, kita anggap hilang,’’ katanya lagi.
Kejadian ini, dikatakan Rohim merupakan peristiwa pertama tumpahnya minyak keluar. ‘’Salah satunya, ini terjadi akibat kelalaian dan ada faktor lain juga, tapi secara keseluruhan operasional tidak terganggu. Kita juga langsung mengecek ke lokasi tumpah saat itu. Yang diujung sebelum ke sungai, sudah kita isolasi. Minyak yang overflow dan spilling (tumpah) bisa ditahan, tidak mengalir sampai ke sungai dan terakhir di cek sudah bersih,’’ ucapnya.
Manajer Bidang SDM dan KHA, Drs Suhatman MM di tempat yang sama menambahkan, kerugian yang diperkirakan Rp15 juta akibat kejadian ini tidak akan dipermasalahkan. ‘’Kita sudah anggap loss (hilang). Tapi, kita tidak mau menampung minyak yang sudah keluar itu,’’ katanya.
Sore itu, Riau Pos juga dibawa melihat dari dalam lokasi tumpahnya solar itu. Di sana, tampak sekitar delapan drum tersusun sebagai alat untuk menampung tumpahan solar yang bisa diselamatkan. Di lokasi ini pula, aliran yang mengarah langsung ke parit luar ditutup dengan dibatasi menggunakan dua lempengan besi. Salah seorang teknisi yang mendampingi menyebutkan, tumpahan minyak itu mengalir ke parit hingga ke luar dari pipa yang ada di dalam wadah tampung di sana.(fas)