Jangan Gunakan JPO Rusak

Pekanbaru | Kamis, 27 September 2018 - 10:56 WIB

Jangan Gunakan JPO Rusak
TETAP LEWAT: Seorang pria melawati JPO Jalan Jenderal Sudirman depan Pasar Dupa yang telah dipasang kayu balok, Rabu (26/9/2018). EVAN GUNANZAR/RIAU POS

KOTA (RIAUPOS.CO) – Wali Kota Pekanbaru Dr Firdaus MT mengimbau warganya untuk tidak menggunakan jembatan penyeberangan orang (JPO) yang kondisi fisiknya tidak baik atau rusak. Apalagi yang sudah diberi palang kayu seperti di JPO Jalan Jenderal Sudirman dekat Pasar Dupa.

“Masyarakat harus lebih peduli dengan keselamatannya sendiri. Jangan, sudah ada peringatan larangan melintas tapi melintas juga. Karena itu marilah lebih peduli keselamatan dengan menjadi polisi bagi diri sendiri,” ujar Wako kepada Riau Pos, Rabu (26/9).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Imbauan ini di sampaikan Wako saat Riau Pos meminta tanggapan terkait tewasnya seorang warga setelah terjatuh di JPO dekat Pasar Dupa beberapa waktu lalu. Atas kejadian ini, Wako menginstruksikan instansi terkait untuk segera melakukan perbaikan terhadap JPO yang kondisi fisiknya rusak.

“Saya minta dinas terkait untuk memberikan informasi yang cukup kepada masyarakat terkait JPO yang tengah dalam kondisi rusak atau yang masih diperbaiki. Sehingga masyarakat bisa lebih waspada lagi,” katanya lagi.

Saat ini, JPO yang ada di Jalan Jenderal Sudirman tepatnya di depan Pasar Dupa telah dipasangi kayu-kayu di kedua sisi tangga. Selain kayu-kayu tersebut, juga terpasang spanduk dari Forum LLAJ Provinsi Riau berisi imbauan agar pengguna JPO berhati-hati melewati JPO yang kondisinya rusak.

Sementara itu, pantauan Riau Pos, selain JPO di dekat Pasar Dupa yang kondisinya tidak baik, JPO di depan Plaza Sukaramai lebih parah lagi. Selain banyak bagian yang sudah keropos, anak tangga di JPO ini sudah bolong dan digantikan papan kayu seadanya.

Seorang pejalan kaki, Surono (80) mengaku  terpaksa melewati JPO ini meskipun kondisinya sangat memprihatikan. Pasalnya, jika harus melintasi jalan raya kondisinya sangat ramai dan lebih berbahaya.

“Mau tidak hanya harus lewat JPO ini meskipun kondisinya rusak, karena kalau lewat bawah lebih berbahaya lagi,” katanya.

Hal senada juga dikatakan, Yati (25), ia dan anaknya yang masih balita setiap harinya melewati jembatan ini untuk sampai ke tempat ia berdagang. Meksipun kerap cemas dengan kondisi JPO, namun tidak ada pilihan lain baginya.

“Saya sering was-was kalau lewat sini tapi lebih milih lewat sini daripada menyebrang lewat jalan besar, takut. Soalnya saya kan bawa anak,” sebutnya.(sol)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook