Laporan M Ali Nurman dan Muslim Nurdin redaksi@riaupos.co
Beberapa titik traffic light (lampu pengatur lalu lintas) yang ada di Kota Pekanbaru tak lagi berfungsi dengan baik hingga merepotkan masyarakat.
Pantauan Riau Pos, tak kurang dari tiga titik traffic light telah lama tak berfungsi sebagaimana mestinya.
Di Jalan KH Ahmad Dahlan persimpangan Jalan Teratai, traffic light yang ada tampak hanya hidup lampu kuningnya saja.
Di sini, kemacetan tak terelakkan terjadi pagi dan sore hari saat waktu masyarakat berangkat dan pulang kerja.
Selain di lokasi itu, traffic light yang terletak di Jalan Soekarno Hatta persimpangan Jalan Riau juga sudah lama tampak mati.
Di sini, untuk mencegah terjadinya crossing dipasang water barrier pada sisi Jalan Riau menuju Jalan Soekarno Hatta.
Tak jauh dari lokasi ini, pada traffic light Jalan Riau persimpangan Jalan Kayu Manis kondisinya tak jauh berbeda. Lampunya mati sudah cukup lama.
Selain traffic light pada persimpangan-persimpangan tersebut, traffic light yang diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin menyeberang tak jauh dari kantor Telkom juga tak jelas fungsinya.
Sepanjang hari, lampu itu hanya menunjukkan warna kuning terus menerus, sementara masyarakat juga tak pernah menggunakannya untuk menyeberang.
Di samping traffic light, beberapa rambu-rambu jalan dan marka jalan yang ada juga ditemukan tak berkesesuaian dan membingungkan.
Dua di antaranya adalah, rambu dan marka yang ada di Jalan Soetomo persimpangan Jalan Kuantan dan yang ada di Jalan Sultan Syarif Kasim persimpangan Jalan Setia Budi.
Di sini pada tiang traffic light-nya dipasang plat rambu lalu lintas belok kiri jalan terus, namun marka pada jalan menunjukkan garis lurus tidak putus-putus yang mengartikan belok kiri harus mengikuti rambu lalu lintas.
Belum lengkapnya rambu-rambu lalu lintas yang terpasang di seputaran fly over masih menimbulkan kebingungan bagi masyarakat. Terutama dalam menggunakan jalan tersebut.
Pasalnya, masih ada sebagian masyarakat yang tidak mengetahui, apakah harus melewati jalan atas atau jalan bawah dalam mencapai pusat kota atau sebaliknya pada saat akan menuju ke bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.
Akibat dari tidak terpasangnya rambu-rambu ini membuat sebagian masyarakat yang datang dari arah bandara SSK II Pekanbaru masih menggunakan jalan bawah pada saat menuju ke pusat kota atau sebaliknya dari pusat kota menuju ke bandara SSK II Pekanbaru.
Pasalnya lagi, masyarakat yang tidak mengetahui jalan mana yang harus digunakan terpaksa mendapatkan sanksi berupa penilangan terhadap kendaraannya oleh Satlantas Poltabes Pekanbaru. Dengan alasan sudah menggunakan jalan yang salah.
Menyikapi persoalan ini, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Pekanbaru, Ir H Dedi Gusriadi MT kepada Riau Pos membenarkan beberapa kondisi tersebut.
Hanya saja, dia menyebutkan, saat ini pihaknya sudah mengkoordinasikan dengan dinas perhubungan provinsi. Karena yang bertangung jawab penuh untuk pemasangan rambu-rambut di sekitar fly over itu adalah Dishub Provinsi.
‘’Untuk rambu-rambu sebagai penunjuk arah di jembatan fly over ini, kita sudah koordinasikan dengan pihak provinsi. Pihak provinsi menyampaikan kepada kita bahwa sekarang rambu-rambu sebagai penunjuk arah itu sudah ada, dan dalam pekan ini akan segera di pasangan disana. Sedangkan untuk bentuk rambu-rabunya sendiri design-nya sudah kita berikan kepada provinsi,’’ terangnya.
Kemudian lanjut Dedi, untuk lampu traffic light yang ada di fly over Jalan Harapan Raya-Sudirman, sekarang sudah mulai berfungsi. Saat ini traffic light tersebut sudah mulai menyala, akan tetapi baru sebatas lampu kuning saja.
‘’Insya Allah dalam pekan depan semuanya sudah berfungsi dengan baik,’’ ungkapnya.(ali/lim)