PERILAKU ANAK PUNK DI TENGAH KERAMAIAN KOTA (1)

Hidup dari Simpang ke Simpang

Pekanbaru | Kamis, 27 Juli 2017 - 09:35 WIB

Hidup dari Simpang ke Simpang
anak punk: Tiga orang anak punk berjalan kaki menyusuri Jalan HR Soebrantas beberapa waktu lalu.

“Daripada mencuri, lalu ditangkap polisi, mending kami ngamen demi sesuap nasi” sepenggal lirik lagu itu dinyanyikan tiga anak punk diiringi petikan gitar berukuran kecil dan tepuk tangan kedua rekannya

KOTA (RIAUPOS.CO) - Rambut berwarna seperti anak metal, anting-anting yang nyaris menghiasi seluruh tubuh, seperti lidah, bibir hingga hidung, tampil eksentrik dengan penuh percaya diri. Satu persatu lapak pedagang kaki lima (PKL) dan pedagang nasi goreng mereka hampiri, ada yang memberi dan sering juga dicueki.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Begitulah kehidupan para anak punk bersama teman temannya untuk menghabiskan waktu sehari-hari, mencari uang dengan mengamen.

Pantauan Riau Pos di traffic light yang berada di Jalan SM Amin, Kecamatan Tampan. Meskipun gaya khas mereka mengundang cibiran, namun mereka tetap enjoy hingga tidur-tiduran di pertengahan pembatas jalan.

Ketika traffic light berwarna merah, mereka mulai bangkit dari pembatas jalan hingga berpencar bersama-sama mengharap belas kasih orang dengan memainkan gitar kecil. Sebaliknya apabila traffic light kembali berwarna hijau, mereka duduk dan bercanda kembali di pembatas jalan.

Di kala bosan dengan kondisi tersebut mereka memaksa berhenti mobil pembawa truk berat. Di sana setelah meminta kepada supir untuk menaiki mobil, apabila diizinkan, mereka duduk manis di sela-sela besi besar.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook