KOTA (RIAUPOS.CO) - Rambut berwarna seperti anak metal, anting-anting yang nyaris menghiasi seluruh tubuh, seperti lidah, bibir hingga hidung, tampil eksentrik dengan penuh percaya diri. Satu persatu lapak pedagang kaki lima (PKL) dan pedagang nasi goreng mereka hampiri, ada yang memberi dan sering juga dicueki.
Begitulah kehidupan para anak punk bersama teman temannya untuk menghabiskan waktu sehari-hari, mencari uang dengan mengamen.
Pantauan Riau Pos di traffic light yang berada di Jalan SM Amin, Kecamatan Tampan. Meskipun gaya khas mereka mengundang cibiran, namun mereka tetap enjoy hingga tidur-tiduran di pertengahan pembatas jalan.
Ketika traffic light berwarna merah, mereka mulai bangkit dari pembatas jalan hingga berpencar bersama-sama mengharap belas kasih orang dengan memainkan gitar kecil. Sebaliknya apabila traffic light kembali berwarna hijau, mereka duduk dan bercanda kembali di pembatas jalan.
Di kala bosan dengan kondisi tersebut mereka memaksa berhenti mobil pembawa truk berat. Di sana setelah meminta kepada supir untuk menaiki mobil, apabila diizinkan, mereka duduk manis di sela-sela besi besar.