PEKANBARU (RP) - Antisipasi terjadinya aksi spekulan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru berencana bakal turun ke pasar tradisional dalam meningkatkan pengawasan terkait persediaan dan harga Sembako. Setidaknya bakal dilaksanakan satu bulan penuh sejak 1 Juli 2013.
Sekretaris Disperindag Kota Pekanbaru Hj Desvi Emti SE MSi mengatakan, tinggal menunggu persetujuan dari wali kota. Setelah disetujui, maka jadwal yang sebelumnya telah dibentuk akan diturunkan. ‘’Dalam hal ini kita juga membentuk tim yang terdiri dari berbagai instansi terkait bahkan aparat,’’ tegas Desvi kepada Riau Pos Rabu (26/6).
Jadi tim tersebut kata Desvi, bakal turun langsung ke pasar-pasar teradisional. Bahkan gudang merupakan target yang paling utama yang akan mereka datangi.
Bila terbukti ada gudang yang melakukan penimbunan bakal mendapatkan sanksi tegas. Sanksi tegas bisa berupa pencabutan izin pergudangannya.
Berdasarkan data yang dimiliki Desvi, gudang di Pekanbaru mencapai 380 unit. Ditambahkannya, kenaikan harga BBM yang telah berlangsung beberapa hari lalu belum berdampak terhadap harga Sembako. Meski ada kenaikan tetapi masih dalam range kewajaran.
‘’Ada yang naik seperti bawang peking, itu bawang impor dari Rp12 ribu per kilo naik menjadi Rp18 ribu per kilo. Sementara untuk Sembako lainnya masih normal-normal saja,’’ terang dia.
Sedangkan momen jelang Ramadan juga masih belum berpengaruh signifikan terhadap harga Sembako di Pekanbaru. Persedian Sembako pun masih mencukupi hingga dua bulan ke depan.
Sembako alias keperluan pokok di Pekanbaru didatangkan dari Jawa, Medan, Jambi dan Sumatera Barat (Sumbar).(ilo)