PEKANBARU (RP) — Kondisi badan jalan pada bagian tengah Jembatan Siak III memperlihatkan lengkungan. Sementara itu, perbaikan terhadap dua hanger jembatan yang over stress belum juga dilakukan hingga sekarang.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sendiri masih menunggu hasil kajian tim ahli untuk standar operasional prosedur (SOP) perbaikan dua hanger tersebut. Pemprov juga mengatakan perbaikan Siak III masih merupakan tanggung jawab kontraktor pelaksana dalam hal ini PT Waskita.
‘’Saya tegaskan proses perbaikan untuk penyempurnaan jembatan Siak III tetap akan dilakukan. Kami sudah minta kontraktor pelaksana menggesa (perbaikan, red). Hanya saja, yang harus kita sadari bersama, proses perbaikan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena kalau tidak diperhitungkan secara matang, hasilnya tidak maksimal,’’ ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau, SF Hariyanto kepada Riau Pos, Kamis (25/4).
Hariyanto kembali menjamin bahwa jembatan dengan nama Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muhazzah itu masih memenuhi standar keselamatan (safety) untuk sarana transportasi. Jaminan ini diperoleh setelah PU Riau melakukan kroscek dan koordinasi dengan tim ahli, kontraktor pelaksana hingga Kementerian Pekerjaan Umum RI.
Saat ditanyakan mengenai kerusakan beberapa hanger yang menopang Siak III, dia menilai hal itu tidak begitu berpangaruh. Pasalnya, dari 40-an hanger di sisi kiri dan kanan, hanya dua hanger yang over stress.
Dengan kondisi itu, kekuatan jembatan secara keseluruhan masih 95 persen dan sangat mampu untuk menopang beban hingga 100 ton lebih. Namun, untuk beberapa poin kelemahan yang masih ditemukan tetap harus diperbaiki.
Soal perbaikan dua hanger tersebut, dia mengatakan hal itu sedang dikaji oleh tim ahli Waagner. Hasil kajian akan dibandingkan dengan analisa dari tim ahli lainnya dari Cina. Hasil kajian bersama itu nantinya menjadi SOP untuk perbaikan yang diprediksi memerlukan waktu tiga pekan.
‘’Yang pasti, semuanya masih menjadi tanggung jawab pihak Waskita. Kita terus mengawal itu, karena memang proses serah terima belum dilakukan. Mereka (Waskita, red) menegaskan juga bertanggung jawab untuk kondisi dua hanger tersebut,’’ ulasnya.
Sementara saat disinggung mengenai lengkungan yang terjadi di bagian tengah jembatan, Hariyanto menilai hal tersebut masih dalam batas toleransi untuk tingkat lengkungan. Batas toleransi maksimum untuk Jembatan Siak III sebesar 15 Cm. Sedangkan hasil uji jembatan menunjukkan angka yang masih baik yakni 7 Cm. Sehingga masih jauh dari batas maksimum.
‘’Kondisinya masih dalam batas toleransi. Hal itu tidak mempengaruhi kemampuan jembatan dalam menampung beban,’’ imbuhnya.
Pengamat konstruksi Riau Dr Ikhsan menilai progres jembatan itu secara prinsip harus diperbaiki. Menurutnya, proses perbaikan harus dilakukan secara terperinci dan diteliti secara menyeluruh.
‘’Kalau saya melihatnya perlu dilakukan evaluasi. Baik secara design, pelaksanaan hingga materialnya. Sehingga, dapat diketahui permasalahan yang ada,’’ paparnya.(rio)