Laporan MUSLIM NURDIN, Kota
KEMACETAN lalu lintas kendaraan di Kota Pekanbaru semakin dikeluhkan masyarakat, khususnya di beberapa titik tertentu. Seperti halnya di Jalan Soebrantas, antara persimpangan Jalan Putri Tujuh hingga ke persimpangan Jalan Purwodadi. Jalan Riau, dekat lampu merah persimpangan Jalan Yos Sudarso, Jalan Tuanku Tambusai, depan terminal Mayang Terurai dan menjelang persimpangan traffic light Jalan Soekarno Hatta
Pantauan Riau Pos di lapangan, kemacetan di kawasan ini bisa dipastikan terjadi setiap hari. Kendaraan yang melintas di jalan ini harus berjalan merangkak pada jam-jam padat lalulintas. Ditambah lagi dengan banyaknya pengendara yang tidak taat dengan aturan membuat kemacetan semakin parah.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Pekanbaru, Ir H Dedi Gusriadi MT kepada Riau Pos, Jumat (26/4) mengatakan, untuk saat ini Pekanbaru belum dikatakan macet. Pekanbaru baru bisa dikatakan macet apabila sudah menyerupai Ibukota Jakarta. Sementara Pekanbaru sendiri kemacetan terjadi hanya di setiap titik persimpangan traffic light.
‘’Kemacetan di Pekanbaru masih bisa untuk kita prediksi. Kemacetan terjadi hanya di setiap persimpangan traffic light dan juga di beberapa u-turn. Kedepan kami akan merubah bentuk dari pembuatan u-turn,’’ terang Dedi.
Karena beberapa jalan protokol merupakan kewenangan dari Dinas Perhubungan Provinsi Riau dan pusat katanya, maka Dishubkominfo Kota Pekanbaru lebih kepada berkoordinasi saja dalam pembuatan u-turn tersebut.
Selama ini terang Dedi, u-turn dibuat satu titik dan dilewati kendaraan yang datang dari dua arah yang berbeda.
‘’Contohnya u-turn Jalan Sudirman, depan DPRD, kendaraan yang datang dari arah kota juga berputar di sana. Kemudian kendaraan yang datang dari arah bandara juga berputar di tempat yang sama. Akhirnya yang terjadi adalah kemacetan,’’ ujarnya.
Kedepan terang Dedi, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubugan Provinsi akan membuat u-turn dalam bentuk terpisah. Kendaraan yang datang dari arah kota yang akan berputar arah dibuat u-turn untuk satu arah saja. Begitu juga dengan kendaraan yang datang dari bandara yang ingin berputar arah akan dibuat lagi u-turn lainnya.
‘’Jarak satu u-turn satu dengan kedua akan dibuat sekitar lima meter. Dengan cara ini nantinya akan dapat mengurangi kecetan,’’ pungkasnya.(kom)