PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Setelah melakukan investigasi ke lokasi kecelakaan kerja yang menewaskan tiga pekerja PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) subkontraktor PT PHR. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Riau akan mulai melakukan pemeriksaan saksi-saksi.
Kepala Disnakertrans Riau Imron Rosyadi mengatakan, pemanggilan saksi-saksi tersebut untuk mendalami kasus kecelakaan yang menelan korban tiga pekerja sekaligus.
''Besok, (hari ini, red) saksi-saksi kita jadwalkan diperiksa lebih lanjut terkait kecelakaan kerja di area PT PHR,'' katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, pemeriksaan para saksi dilaksanakan di Kantor Disnakertrans Riau, Jalan Pepaya Kota Pekanbaru. Setelah dilakukan pemeriksaan, selanjutnya Disnakertrans Riau akan melakukan gelar perkara kematian tiga pekerja PT PPLI.
''Setelah kita lakukan pemeriksaan saksi, maka kita akan lanjutkan gelar perkara dengan instansi terkait dan penetapan tersangka dalam kejadian tersebut,'' tegasnya.
Dijelaskan Imron, dari hasil investasi yang dilaksanakan dilokasi kejadian, terungkap bahwa peristiwa kecelakaan kerja tersebut berawal ketika salah seorang pekerja turun memasuki kontainer limbah lalu tiba-tiba terjatuh.
''Kemungkinan pekerja itu lemas karena ada gas beracun yang kemudian membuatnya terjatuh. Kemudian, ketika temannya yang lain ingin membantu ke dalam, ia juga terjatuh, kemudian lemas dan yang terakhir itu juga melakukan hal yang sama,'' ungkapnya.
Dijelaskan Imron, pihaknya juga akan melakukan penelusuran untuk mencari tahu siapa yang menyuruh pekerja tersebut masuk ke dalam kontainer limbah.
''Mereka melakukan pekerjaan itu pada jam istirahat. Ini yang kami mau selidiki, siapa yang memerintahkan kerja di siang hari itu,'' sebutnya.
Sementara itu, Gubernur Riau Drs H Syamsuar mengaku telah berulang kali memberi peringatan terkait pelaksanaan K3 di wilayah operasional perusahaan migas. Bahkan, pada pelaksanaan Bulan Bakti Keselamatan dan Kecelakaan Kerja di Dumai 12 Februari lalu, gubri juga mengingatkan bahwa keselamatan kerja jadi prioritas.
Dikatakan dia, Pemprov Riau terus berupaya mendorong perusahaan untuk menerapkan program K3 guna menekan kasus kecelakaan kerja bagi pekerja. ''Untuk itu agar K3 bisa kita jaga dan laksanakan dengan baik. Sehingga tidak terjadi lagi kecelakaan kerja di masa yang akan datang,'' imbuhnya.
Dihentikan Sementara
Peristiwa kecelakaan kerja yang terjadi di daerah operasi PT PPLI, Jumat (24/2) siang hingga kini masih dalam investigasi dan penyelidikan pihak terkait. Akibatnya, operasional PT PPLI dihentikan sementara waktu.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikki Rahmat Firdaus kepada Riau Pos, Sabtu (25/2) menjelaskan, SKK Migas turut prihatin dan menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas peristiwa fatality yang telah menyebabkan korban jiwa tersebut.
''Peristiwa ini tentunya menjadi perhatian SKK Migas yang tengah berupaya mendorong mitra-mitra KKKS menjalankan standar tertinggi dalam sistem keamanan dan keselamatan kerja yang telah ditetapkan SKK Migas melalui Pedoman Tata Kerja (PTK) Nomor 005 Tahun 2018 tentang K3LL di sektor Hulu Migas,'' ujar Rikki.
SKK Migas meminta PHR dan mitranya untuk memastikan penanganan korban dan pendampingan keluarga korban diberikan yang terbaik.
Untuk sementara, lanjut Rikki, aktivitas operasi mitra kerja PT PPLI di area kerja tersebut dihentikan. Pihak kepolisian dan Dinas Tenaga Kerja sudah turun ke lokasi dan mengamankan area kejadian. SKK Migas bersama PHR juga telah menurunkan tim awal ke lokasi untuk melakukan penyelidikan secara komprehensif terkait penyebab utama musibah ini dan menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan agar insiden ini tidak terulang kembali.
''Saat ini kami masih terus berkoordinasi dan mengumpulkan informasi sebagai bahan evaluasi sebab terjadinya fatality mengingat semua peraturan standar prosedur pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) dalam pekerjaan baik dari Ditjen Migas, SKK Migas dan KKKS pada prinsipnya adalah untuk memastikan zero accident di setiap operasi di wilayah operasi migas,'' tegas Rikki.
Beri Layanan Cepat Tanggap
Dalam pada itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Dumai bersama dengan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Rohil dan Kabid Pelayanan Cabang Dumai langsung sigap melakukan layanan cepat tanggap (LCT) untuk memastikan kebenaran terjadinya kecelakaan kerja di lokasi tersebut.
Kepala BPJamsostek Dumai Erwin Umaiyah kepada Riau Pos menginformasikan, dia bersama tim sudah turun ke lapangan memastikan korban kecelakaan kerja di wilayah kerja Pertamina Hulu Rokan di Bangko.
''Kami juga sudah berkoordinasi dengan perusahaan untuk memastikan apakah ketiga pekerja tersebut terdaftar sebagai peserta BPJamsostek atau tidak,'' ujarnya, Sabtu (25/2).
Sejauh ini BPJamsostek baru melakukan koordinasi dengan perusahaan dikarenakan insiden kematian ketiga pekerja tersebut masih dalam tahap penyelidikan oleh pihak berwenang.
Informasi yang dirangkum, kasus tewasnya tiga pekerja di CMTF Balam Selatan, Kecamatan Bangko Pusako, Rokan Hilir, Jumat (24/2). Manajemen PT PPLI menyebutkan sedang melakukan investigasi bersama PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan SKK Migas.
''Sehubungan dengan insiden yang terjadi di lokasi Balam, Kelurahan Bangko Bakti, PPLI saat ini dibantu oleh PHR dan SKK Migas masih melakukan investigasi,'' terang PR & Legal Manager PT PPLI, Arum Tri Pusposari dalam keterangan tertulis yang diterima Riau Pos.
Arum menyebut, peristiwa kematian ketiga pekerja terjadi pada jam istirahat, di mana tidak ada jadwal kegiatan untuk berada dalam area kejadian. ''Maka kami sedang mendalami motif dari para korban, sehingga insiden tersebut bisa terjadi,'' tambahnya.
Atas kejadian tersebut, jajaran direksi dan manajemen PPLI beserta seluruh karyawan, kata Arum, menyampaikan duka cita mendalam. Pihaknya telah berkordinasi dan menyampaikan informasi kematian pekerja kepada pihak keluarga dan terus melakukan pendampingan terhadap keluarga dan telah menyiapkan santunan kepada keluarga almarhum.
''Kami mendukung upaya investigasi yang dilakukan,'' tutup Arum.
Polda Dalami Laka Kerja
Kepolisian Daerah (Polda) Riau melalui Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) tengah mendalami kasus kecelakaan kerja yang terjadi di areal kerja Blok Rokan, akhir pekan lalu.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau Kombes Pol Teguh Widodo saat dikonfirmasi Riau Pos membenarkan pihaknya tengah mendalami kasus tersebut. Namun ia tidak merinci, seperti apa pendalaman yang tengah dilakukan pihaknya.
''Sedang didalami,'' katanya pendek.
Sebelumnya, Kapolres Rohil AKBP Andrian Pramudianto mengatakan bahwa tiga orang karyawan PT PPLI, yang ditemukan tewas itu berinisial HN, DK, dan AI.
Penemuan mayat itu berawal saat rekan kerja para korban merasa kehilangan. Karena tidak melihat para korban di kawasan kerja.
Saat dicari ternyata tiga korban sudah mengapung di dalam kontainer limbah yang berada di kawasan CMTF Balam Selatan.(sol/hen/nda/gem)
Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru