Tutup Wilayah Kumpul

Pekanbaru | Rabu, 27 Februari 2019 - 09:25 WIB

KOTA (RIAUPOS.CO) - Kembali mencuat aski geng motor mulai meresahkan warga Kota Pekanbaru. Setelah heboh aksi geng motor Klewang, kini muncul geng baru bernam King of King.

Menurut kriminolog Dr Syahrul Akmal Latif, MSi, geng motor sering dijadikan tempat untuk pembuktian diri bagi anak-anak muda. “Ada perbedaan orientasi, mereka ingin mendapatkan pengakuan masyarakat bahwa harus kejam. intinya mereka hanya ingin diakui,”

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

ujar Syahrul kepada Riau Pos melalui telepon seluler, Selasa (26/2).

Dosen Universitas Islam Riau (UIR) ini menyebut, pasca-penangkapan Klewang, geng motor tidak benar-benar menghilang dari Kota Bertuah. “Sistem mereka itu hilang itimbul. Bukan benar-benar menghilang tapi mereka membuat doktrin baru,” tambahnya.

Syahrul menjelaskan, doktrin kekerasan memang yang dijalankan oleh geng motor saat ini. Di mana, semakin banyak melakukan tindakan keji semakin tinggi penghargaan yang diperoleh anggota. “Mendoktrin kekerasan antar geng supaya mendapat tempat di dalam geng,” sambungnya.

Dijelaskannya, permasalahan geng motor tidak bisa ditangani satu pihak, yakni polisi saja. Akan tetapi, perlu melibatkan masyarakat. Salah satu caranya adalah menutup wilayah tempat di mana para remaja berkumpul-kumpul. Sehingga tidak mudah bagi geng motor merekrut anggota baru.

“Apalagi daerah pinggiran itu paling mudah karena secara identitas sulit dideteksi, pendatang baru, susah dikenal. Tempat seperti ini bisa jadi basecamp mereka. Sedangkan untuk eksekusinya di pusat kota,” jelasnya.

Permasalahan geng motor sendiri merupakan fenomena sosial ditengah masyarakat. Apalagi ditambah dengan penggunaan kendaran roda dua pada remaja di bawah umur yang belum ketat aturannya.

“Orang tua harus juga perhatikan aktivitas anak-anaknya jangan hanya sekadar memberi. Serta di sekolah guru BP juga harus tekankan doktrin antikekerasan terhadap murid -muridnya,” tutupnya.(*/rio)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook