PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - PEMERINTAH Kota (Pemko) Pekanbaru membuka lelang jabatan untuk posisi kepala puskesmas (kapus). Ada 20 posisi kapus yang akan dibuka. Posisi ini terbuka untuk pejabat minimal pangkat IIIb, lulusan S1 dan S2 kesehatan.
Sebelumnya Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr Firdaus ST MT sudah mengisyaratkan akan melakukan seleksi terbuka untuk menempatkan pejabat kapus. Langkah ini ditempuh setelah adanya surat pengunduran diri dari delapan kapus sekaligus ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pekanbaru.
Tak ingin kondisi serupa terulang, kebijakan cepat langsung diambil Wako Pekanbaru. Ia memerintahkan Kepala BKD Kota Pekanbaru Azharisman Rozie menyeleksi terbuka seluruh jabatan kapus yang ada. ”Ada 20 kepala UPTD puskesmas. Semua dilakukan seleksi terbuka,’’ kata Rozie, Kamis (25/2).
Informasi detail terkait pembukaan pendaftaran ini lanjut Kepala BKD Pekanbaru dapat dilihat di website www.pekanbaru.go.id. ”Bagi ASN (aparatur sipil negara, red) yang ingin mendaftar haruslah minimal pangkat III B dengan pendidikan S1 kesehatan dan diutamakan S2 kesehatan,’’ ungkapnya.
Seleksi terbuka terhadap 20 kapus ini akan digelar dalam beberapa tahapan mulai dari administrasi hingga tes psikologi. ”Dalam seleksi diutamakan mereka yang memiliki dedikasi melayani masyarakat. Nanti terhadap pendaftar akan diwawancarai oleh Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat),’’ singkatnya.
Hasil Tim Investigasi Dibahas
Sementara itu, terkait penyebab mundurnya delapan kapus yang ditelusuri oleh tim khusus bentukan Wako, tim ini sendiri kini diperkirakan sudah mendapatkan kesimpulan alasan pengunduran diri itu.
Meski begitu, hasil telusuran tim belum juga dibuka ke publik. ”Belum, ini saya sekarang rapat membahas itu,’’ kata Sekretaris Kota (Sekdako) Pekanbaru M Noer MBS saat dihubungi melalui telepon, Jumat (26/2).
Hasil penelusuran tim ini akan memegang peranan vital terhadap keputusan terhadap pengajuan pengunduran diri delapan kapus tersebut.
Para kapus mengajukan alasan berbeda-beda, diantaranya bahwa mundur karena ingin mengejar karir, serta alasan kesehatan. Walau begitu, santer beredar kabar bahwa mereka mundur karena ketidakcocokan dengan Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru drg Helda S Munir.(yls)
Laporan : M ALI NURMAN