PEKANBARU

Pedagang Lama Tolak Sistem Cabut Undi

Pekanbaru | Sabtu, 27 Februari 2016 - 11:39 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - BANYAK pedagang Pasar Limapuluh yang ternyata menolak sistem cabut undi untuk penempatan kios baru. Hal ini disuarakan beberapa pedagang lama,  Jumat (26/2). Mereka menilai sistem pencabutan undi hanya membuat pedagang rugi.

Pasar Limapuluh telah selesai direvitalisasi. Ada sekitar sekitar 104 kios. Ukuran kios hanya 2 x 2,5 meter. Ini dinilai terlalu kecil oleh pedagang.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Upik(60), pedagang sembako menuturkan, pembagian kios dalam sistem undian hanya menyengsarakan pedagang khususnya pedagang lama.

Karena ketika pengundian dilakukan dan pedagang yang lama mendapatkan tempat yang tidak sesuai dan jauh dari pandangan pengunjung, ini hanya membuat kerugian bagi pedagang lama. Lain hanya bila pedagang lama di berikan sistem pilihan di mana mereka bisa memilih tempat jualan yang mereka inginkan,maka sistem undian bagi pedagang baru mereka sepakati.

”Kalau sistem pembagian undi dan menggabungkan antara pedagang yang lama dan baru,itu seperti mengadu nasib dalam karung. Iya kalau kami dapat tempat yang di tengah,kalau dapatnya di ujung yang tak pernah terjangkau pembeli, rugilah kami”, ucapnya dengan suara lantang.

Upik juga menjelaskan, kondisi kios yang telah siap saat ini terlalu kecil hanya berukuran 2 x 2,5 meter saja.Ia merasa  tak cukup untuk menampung barang dagangannya. Kendati demikian, Upik tetap berusaha berlapang dada. Karena, kondisi ini tidak saja dirinya yang merasakan, akan tetapi juga dirasakan oleh pedagang yang lain.

Saat berbincang dengan Riau Pos, nenek tiga cucu ini menuturkan biaya yang di kenakan oleh pengelola Rp.90.000 perkios untuk tempat relokasi yang keberadaannya tak jauh dari bangunan Pasar Limapuluh baru. Belum lagi listrik di pasar ini menggunakan sistem prabayar atau pulsa.

Hal senada juga diungkapkan Des (53), pedagang pasar Limapuluh. Ia mengatakan selama serah  teriman pasar belum di lakukan dirinya dan seluruh pedagang pasar akan menolak pembagian kios dengan sistem undian. Pasalnya, kios yang ada saat ini hanya berjumlah 104 kios saja sedangkan dulu ada 130 kios. Sangat perlu kejelasan sisa kios yang sengaja dikurangi itu ke mana arah perginya.

”Kios yang ada sekarang cuma 104 sedangkan dulu ada lebih dari segitu,yang kami pertanyakan sekarang kemana sisa kios itu,sedangkan sekarang sudah bertambah pula pedagang yang mau masuk”, katanya sambil menunjuk ke arah pasar.

Des dan pedagang lainnya menaruh harapan yang besar kepada pemilik dari Pasar Limapuluh agar dapat sesegera mungkin merampungkan sistem pembagian kios, sehingga pedagang bisa kembali menempati kios yang baru tanpa perlu khawatir lagi dengan letak lokasinya.(yls)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook