Laporan ADRIAN EKO dan SUCILAWAI, Kota redaksi@riaupos.co
Firdaus ST MT dan Ayat Cahyadi resmi menjabat sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekanbaru periode 2012-2017 akan datang. Pelantikan dan pengambilan sumpah dipimpin langsung oleh Gubernur Riau, DR (HC) HM Rusli Zainal SE MP di Hotel Ibis Pekanbaru.
Pagi di sekitaran Jalan Soekarno Hatta, tepatnya areal Hotel Ibis seperti tidak biasanya ratusan kendaraan, baik roda dua maupun roda empat memadati jalan yang belum selesai ini.
Tidak hanya itu, ratusan aparat Kepolisan maupun TNI terlihat siaga lengkap dengan water canon dan mobil gegana. Selain itu, areal hotel juga tidak lengang dan dipenuhi ribuan masyarakat yang mengenakan berbagai atribut serta seragam yang berbeda-beda.
Terang saja, tepat di lokasi hotel berbintang inim masyarakat Pekanbaru lima tahun ke depan akan memiliki wali kota defenitif.
Di dalam ruang makan Hotel Ibis sudah terlihat Firdaus ST MT dan Ayat Cahyadi SSi duduk dengan wajah tegang.
Namun kali ini penampilan mereka berbeda, karena Firdaus dan Ayat mengenakan stelan putih sebagai perlengkapan pelantikan hasil kemenangannya saat Pilkada lalu. Tidak lama, beberapa tamu lainnya turut hadir yang mayoritas adalah pembesar-pembesar di Provinsi Riau ini.
Seperti Wakil Gubernur Riau, HR Mambang Mit dan lainnya. Sambil menunggu para undangan lainnya, terlihat mereka asyik mengobrol bersama.
Selang beberapa waktu setelah itu, Gubernur Riau yang merupakan sosok kunci pelantikan dan pengambilan sumpah wali kota dan wakil wali kota hadir.
Dalam prosesi yang dilakukan dan disaksikan ratusan pasang mata, dimulai dengan pembukaan sidang paripurna istimewa yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Pekanbaru, Desmianto.
Selanjutnya, Kepala Biro Tata Pemerintahan Setdaprov Riau, Rizka Utama Nasution, membacakan dua Keputusan Mendagri yang ada di tangannya.
Yaitu Kepmendagri no 132.14-35 Tahun 2012 tentang Pengesahan, Pengangkatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekanbaru serta Kepmendagri nomor 131.14-34 Tahun 2012 tentang Pemberhentian Penjabat Wali Kota Pekanbaru dan Pengesahan, Pengangkatan Wali Kota Pekanbaru, yang ditujukan untuk Penjabat Wali Kota Pekanbaru Syamsurizal.
Pengambilan sumpah dan pelantikan dipimpin Gubernur Riau, DR (HC) HM Rusli Zainal SE MP juga terlaksana secara khidmat. Kedua tokoh pemimpin tersebut maju dan membacakan sumpah di hadapan Alquran.
Usai membacakan sumpah, Gubri juga langsung memasangkan tanda jabatan di pundak dan saku kanan Wali Kota dan Wakil Walikota Pekanbaru yang dilanjutkan dengan sambutan Gubri. Namun ada insiden kecil yang sempat mewarnai pelantikan.
Teriakan ‘huuu’ terdengar dua kali selama Gubernur Riauberpidato. Pasal teriakan yang diketahui berasal dari eks camat yang sempat bersitegang dengan pejabat wali kota akibat mutasi dan demosi, di antaranya saat Gubri mengharapkan memberikan doa kepada mantan Bupati Kampar, Burhanuddin Husin yang saat ini ditahan KPK serta mengucapkan terimakasih atas dedikasi dan kinerja Penjabat Wali Kota, Syamsurizal, selama lebih kurang enam bulan memimpin Pekanbaru.
Di luar dari kondisi tersebut, seluruh prosesi berjalan lancar.
Jalan Arengka Macet
Pelantikan pasangan wali kota Pekanbaru, Firdaus-Ayat membawa dampak terhadap kondisi arus lalu-lintas, di mana kemacetan terjadi di Jalan Soekarno Hatta, dari depan Rumah Sakit Eka
Hospital hingga Simpang Empat SKA. Sehingga, pihak kepolisian menutup Jalan Menuju Hotel Ibis karena padatnya kendaraan yag lewat di sana, pengendara kendaraan bermotor terpaksa berbalik arah.
“Maaf Bu jalanan di sini tidak dapat lewat lagi, karena padatnya kendaraan melintas, silahkan berbalik dan cari jalan alternatif lainnya,” ungkap salah seorang personel kepolisian kepada Riau Pos ketika hendak lewat Jalan Soekarno Hatta.
Berdasarkan pantauan di lapangan, kendaraan roda empat maupun roda dua yang memanfaatkan akses jalan tersebut terpaksa berbalik arah, karena padatnya kendaraan dan pihak kepolisian menutup jalan tersebut untuk sementara waktu.
“Nggak bisa lewat ya, Pak. Jadi kami harus berbalik arah ya, wah saya bisa telat nih pak,” ungkap salah seorang pengendara motor yang kebetulan lewat, ketika diberhentikan polisi dan disuruh untuk berbalik arah.
Ketika ditanya pendapatnya, tentang kemacetan tersebut, Yanto mengaku, kesal dan dirinya terpaksa berbalik arah dan mencari jalan alternatif lain, padahal dirinya hendak pergi ke rumah keluarganya yang terletak di Jalan Riau. Sehingga dengan adanya pengalihan jalan tersebut rute yang ditempuh lebih jauh.
“Perjalanan saya menjadi lebih jauh dan menghabiskan lebih banyak waktu, apalagi saya pergi ke sana untuk melihat saudara yang sedang sakit,” ujarnya.
Padatnya kendaraan juga terlihat pada lokasi parkir di tepi jalan yang memanfaatkan lahan kosong di seberang Jalan Hotel Ibis sebagai tempat parkir sejumlah kendaraan tamu undangan yang hadir, baik roda dua maupun roda empat yang jumlahnya ratusan.
Sementara itu, papan ucapan selamat pelantikan terhadap pasangan Wali Kota Firdaus-Ayat juga terlihat di sepanjang median Jalan Soekarno Hatta, dari depan budaran sebelum Hotel Ibis hingga simpang empat traffic light depan Mal SKA Pekanbaru.
Kondisi pengamanan di luar lokasi pelantikan juga dijaga ketat oleh sejumlah pihak keamanan yang terdiri dari pihak kepolisian, Brimob, Tim Gegana, dan Sapol PP, juga mobil anti huru-hara disiapkan begitu juga dengan mobil pemadam kebakaran.
Sementara di dalam hotel tepatnya di pintu masuk hotel juga dikawal sejumlah pihak kepolisian.
Sempat terjadi insiden kecil antara tamu undangan dengan pihak penjaga pintu masuk, dikarenakan salah seorang tamu undangan tersebut tidak diperbolehkan masuk karena padatnya tamu undangan.
Aktivis BEM Tuntut Teken Kontrak Politik
Puluhan aktivis BEM se-Pekanbaru melakukan aksi damai tepatnya di Hotel Ibis di mana lokasi tersebut sedang berlangsungnya pelantikan Wali Kota Pekanbaru dan Wakil Wali Kota Pekanbaru periode 2012-2017, Firdaus-Ayat Cahyadi.
Aksi pada Kamis(26/1) kemarin, dilakukan untuk menuntut agar Firdaus Ayat menanda tangani lima tuntutan yang mereka ajukan.
Dalam selebaran kontrak politik tersebut ada lima butir kontrak politik yang diminta komitmennya oleh para mahasiswa untuk menjadi program utama kepemimpinan Firdaus-Ayat ke depannya.
Adapun lima tuntutan yang diajukan tersebut, yaitu bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, infrastruktur, tata kota dan pemerintahan. Selain itu juga mengenai pemberantasan penyakit masyarakat yang semakin hari semakin meresahkan masyarakat.
Meskipun aksi sejumlah aktivis BEM se-Pekanbaru tersebut berjalan damai dan tidak anarkis, berdasarkan pantauan, sejumlah personel kepolisian tetap berjaga dan tidak ingin mengambil resiko, juga tetap dilakukan penghadangan oleh puluhan aparat yang bertugas di depan pintu masuk.
Sehingga para pendemo tidak diizinkan masuk ke dalam Hotel Ibis.
Dalam aksinya kemarin, Mereka melakukan orasi yang berlangsung hingga lebih kurang dua jam. Dalam orasinya, aktivis BEM meminta agar Firdaus-Ayat selaku sebagai pemimpin Kota Pekanbaru yang baru dilantik, agar tidak melupakan masyarakat yang menjadi pendukungnya.
“Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekanbaru yang baru dilantik ini merupakan suatu amanah rakyat Kota Bertuah. Karena itu, diharapkan jangan sampai melupakan dan mengkhianati amanat rakyat,” ujar salah seorang pendemo dalam orasinya.
Sementara terkait tuntutan aktivis BEM tersebut, Wali Kota Pekanbaru Firdaus mengaku, dirinya siap untuk meneken kontrak politik yang diminta para mahasiswa tersebut jika diperlukan.
“Kalau memang diperlukan bagi mahasiswa untuk meminta adanya kontrak politik, kita siap saja menandatanganinya, karena generasi muda penerus bangsa memiliki pemikiran yang cerdas untuk kemajuan Pekanbaru,” ujar Firdaus.
13 Personil Polisi Amankan Kediaman Ayat
Untuk menjaga keamanan di kediaman Wakil Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi, sebanyak 13 personil kepolisian dari sektor Bukit Raya ikut mengamankan rumah kediamannya yang terletak di Jalan Tengku Bey yang lebih dikenal dengan Jalan Utama, Gang Kesuma, Kecamatan Bukit Raya.
Berdasarkan pantuan di kediaman Wakil Wali Kota dari Partai Keadailan Sejahtera (PKS) tersebut, terlihat 13 personel duduk sambil berjaga di depan kediaman pribadi Wakil Wali Kota yang baru dilantik tersebut.
Salah seorang personel kepolisian Bukitraya yang ikut bertugas mengamankan, M Harahap mengatakan, jika pengamanan yang dilakukan pihaknya untuk mengantisipasi dari hal-hal yang dapat mengganggu keamanan rumah pribadi Ayat Cahyadi.
“Pengamanan ini dilakukan untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat mengganggu kemanan, maka perlu dilakukan pengamanan agar segala kemungkinan yang dapat mengganggu keamanan kediaman Pak Ayat dijaga,” tuturnya.
Dikatakan M.Harahap juga mengatakan, sebelum pelantikan tidak ada acara khusus yang dilakukan oleh Ayat Cahyadi, baik itu Doa bersama ataupun acara yang bersifat ceremonial lainnya.
“Sekitar pukul 07.30 Wib, beliau sudah berangkat ke kediaman pak Firdaus. Kemudian mereka berangkat bersama-sama ke tempat pelantikan. Kemungkinan kalau pun ada acara khusus kemungkinan setelah acara pelantikan,” ujarnya.***