PEKANBARU MASIH KONDUSIF

Masjid dan Gereja Berdampingan, Maulid Nabi dan Natal di Pekanbaru Tentram

Pekanbaru | Sabtu, 26 Desember 2015 - 18:49 WIB

Masjid dan Gereja Berdampingan, Maulid Nabi dan Natal di Pekanbaru Tentram
Photo Ilustrasi

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Akhir tahun 2015 ternyata memiliki kesan tersendiri bagi masyarakat Kota Pekanbaru, toleransi antar umat beragama dapat dilihat pada Sabtu (26/12/2015) pagi. Kenapa tidak, disaat ribuan umat Kristiani menjalankan perayaan Natal di Gereja HKBP jalan Hangtuah, sekitar dua puluh meter ribuan umat Muslim juga merayakan Tabligh Akbar untuk memperingati acara Maulid Nabi di Masjid Agung An-Nur.

Aparat Kepolisian Resort Kota (Polresta) Pekanbaru terpaksa harus bekerja ekstra pada akhir pekan. Bukan karena adanya konflik ataupun kerusuhan masa yang terjadi, melainkan sibuk mengatur jalan Hangtuah yang sangat padat lantaran adanya acara besar umat Muslim dan umat Kristiani. Kendaraan yang penuh sesak berjejer disepanjang jalan Hangtuah, sedangkan puluhan ribu manusia juga sibuk berkumpul didua tempat berbeda. Tetapi perselisihan dan konflik sama sekali tidak terjadi meski berbeda keyakinan, padahal ibadah dua keyakinan ini hanya berjarak sekitar 20 meter.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Memang hingga saat ini setelah ditetapkan setatus siaga dalam Operasi Lilin Siak 2015 oleh Kepolisian belum ada tindakan atau aksi para pelaku pembuat onar, kenyamanan dan ketentraman antar umat beragama masih sangat terjalin dengan baik ketika dua keyakinan ini bersamaan memperingati hari kebesaran agamanya masing-masing. Malah tegur sapa antar jamaah juga tampak ketika kedua keyakinan ini sama-sama menyelesaikan acara keagamaan.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Drs Aries Syarief MM saat dikonfirmasi melalui Wakapolresta Pekanbaru AKBP Sugeng Putut Wicaksono SIK mengatakan bahwa hingga hari ini pihaknya masih tetap melakukan pengamanan ketat saat umat Kristiani menjalankan upacara keagamaan.

" Kita masih tetap menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan, bagi mereka ingin masuk kedalam Gereja tetap menjalani proses pemeriksaan dan penggeledahan. Malah sebelum acara dimulai anggota akan menyisir setiap ruang Gereja," terang Putut.

Dikatakan oleh orang nomor dua dijajaran Polresta Pekanbaru ini, selama hampir dua tahun dirinya bertugas di Kota Bertuah konflik antar Agama sama sekali tidak pernah terjadi. Hal ini menandakan jika kerukunan umat beragama sangat terjalin dengan baik.

" Masyarakat Pekanbaru tergolong sangat peduli antar sesama, dan ini bisa kita lihat dengan diselenggarakannya acara tadi. Meski tampak perbedaan namun tetap saling menghargai dan tegur sapa, terlebih masyarakat Kota Pekanbaru tergolong dengan masyarakat modrn dan berpikir maju, hingga akhirnya sulit untuk dipengaruhi jika terjadinya konflik," tutup AKBP Sugeng Putut Wicaksono SIK.

Laporan : Defry Masri









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook